Bisnis.com, JAKARTA — Melemahnya indeks harga saham gabungan (IHSG) dapat dimanfaatkan para pelaku pasar untuk berburu saham-saham yang terdiskon. Beberapa saham big caps jadi pilihan.
Pada akhir perdagangan Jumat (28/2/2020), IHSG ditutup melemah 1,50 persen atau 82,99 poin ke level 5.452,70, level terendah sejak Mei 2017.
Sebelumnya pada perdagangan Kamis (27/2/2020), IHSG mengakhiri pergerakannya di level 5.535,69 dengan kemerosotan 2,69 persen atau 153,23 poin, penurunan hari kelima berturut-turut sejak perdagangan 21 Februari 2020.
Tercatat, beberapa saham turut terjerembab. Misalnya, dalam seminggu terakhir PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) alami tren penurunan 4,91 persen. Bahkan harganya sempat menyentuh level 30.200, terendah sepanjang tahun berjalan.
Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) juga memerah dalam sepekan belakangan, emiten pelat merah ini turun 9,65 persen. Sementara PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) juga kompak turun. Masing-masing sebesar 7,19 persen dan 5,42 persen.
Research Analyst FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo mengatakan momentum ini dapat digunakan investor untuk melakukan serok bawah alias buy on weakness terhadap saham-saham berkapitalisasi besar alias saham big caps, karena banyak saham yang terdiskon di tengah kondisi ini.
“Kalau yang mau ambil risiko bisa tuh dicicil [mulai beli], misalnya saya lihat [saham dari sektor] banking udah cukup murah ya,” katanya kepada Bisnis, Jumat (28/2/2020).
Namun, dia mengingatkan agar investor tidak kalap untuk memborong saham di tengah kondisi seperti ini. Menurutnya lebih baik membeli sedikit-sedikit dulu sambil memantau situasi.
Adapun beberapa saham yang direkomendasikan oleh Wisnu antara lain saham BBCA dengan target harga 33.000, BBRI dengan target harga 4.500, TLKM dengan target harga 3700, dan BBNI dengan target 7.500.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel