Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Besok, Pedagang Ayam di Bali Akan Kembali Kirim Pasokan ke Pasar

Pedagang ayam di Bali akan kembali mendistribusikan daging ayam pada Senin (23/4/2018) setelah memutuskan untuk tidak memasok ke pemotong selama dua hari.
Pedagang menata daging ayam di lapaknya di Pasar Kosambi Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/1)./JIBI-Rachman
Pedagang menata daging ayam di lapaknya di Pasar Kosambi Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/1)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, DENPASAR – Pedagang ayam di Bali akan kembali mendistribusikan daging ayam pada Senin (23/4/2018) setelah memutuskan untuk tidak memasok ke pemotong selama dua hari.

Ketua Perkumpulan Dagang Ayam (Gada) Bali Kadek Agus Seryawan memprediksi pasokan daging ayam baru akan terpenuhi 80% dari kondisi normal atau hanya 160 ton pada Senin (23/4). Namun, jumlah ini masih lebih baik dari kondisi sebelumnya, yang ketersediaannya hanya 50% dari kondisi pengiriman normal.

Pada Sabtu (21/4), pedagang ayam memilih untuk tidak mengirim daging ke wilayah Denpasar dan Badung. Kemudian, pada Minggu (22/4), daging juga tidak dikirim ke wilayah Tabanan.

Sementara itu, untuk daerah lain di Bali pengiriman tetap lancar karena konsumsinya tidak setinggi tiga daerah tersebut.

Normalnya, dalam sehari pengiriman daging ayam ke pemotong yang ada di Denpasar, Badung, dan Tabanan mencapai 200 ton. Namun, beberapa bulan terakhir, peternak tidak dapat mencukupi kebutuhan stok hingga terjadi penurunan pengirman sampai 50% dari kondisi normal.

“Kami dari pengirim harga tidak pernah protes, yang kami harapkan adalah adanya ketersediaan barang. Kami libur dua hari ini, tapi sebenarnya tidak ada niatan untuk tidak mengirim,” ujarnya, Minggu (22/4).

Agus pun mengharapakan liburnya pedagang ayam selama dua hari ini akan menjadi masa tawar bagi seluruh pihak terkait termasuk pemerintah dan peternak untuk duduk bersama memikirkan solusi agar bisnis ini kondisi normal dari hulu sampai hilir.

“Saat ini, kami sudah mengambil tindakan ini, harusnya pemerintah melakukan antisipasi lebih cepat,” lanjutnya.

Perwakilan pemotong ayam Bali Ngurah Darma Putra mengatakan pihaknya bisa saja memasok daging dari Jawa. Hanya saja, hal itu dinilai tetap tidak mempengaruhi harga karena akan ditambah dengan biaya pengiriman.

Harga pokok produksi (HPP) daging ayam di peternak saat ini sebesar Rp18.500 per kilogram (kg). Kemudian, dijual ke pemotong sebesar Rp24.000 per kg.

Dia menyayangkan kondisi ketersediaan daging serta harga ayam di Bali dan Jawa sangat jauh berbeda. Menurut Darma, harga di Bali sangat mahal dibandingkan di Pulau Jawa yang harganya hanya Rp19.000 per kg.

“Dari situ terlihat ada yang salah. Kalau dilihat dari jarak, Bali dan Banyuwangi kan hanya 2 jam saja, masa harganya bisa jauh berbeda? Oleh karena itu, kami meminta pemerintah untuk merencanakan dari hulu ke hilir agar ketersediaan ayam dijaga baik jangan biar mekanisme pasar bermain secara bebas,” sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper