Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banten Bersiap Panen Raya Jagung

Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Pertanian segera melaksanakan panen raya perdana untuk komoditas jagung di lahan seluas 700 hektare di Kabupaten Lebak.
Ilustrasi petani memanen jagung/Antara-Adeng Bustomi
Ilustrasi petani memanen jagung/Antara-Adeng Bustomi

Bisnis.com, SERANG - Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Pertanian segera melaksanakan panen raya perdana untuk komoditas jagung di lahan seluas 700 hektare di Kabupaten Lebak.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M. Tauchid mengatakan panen raya jagung untuk pertama kalinya dalam upaya swasembada jagung di Banten dilaksanakan pada 26 Juli 2017.

Rencananya panen raya jagung tersebut dihadiri Menteri Pertanian Amran Sulaeman di Desa Bulakan Kecamatan Gunung Kancana Kabupaten Lebak.

"Target Banten dalam tahun ini untuk tanaman jagung sekitar 128.000 hektare. Untuk tahap awal ini kita akan panen raya jagung di lahan 700 hektare," kata Agus di Serang, Banten, pada (23/7/2017).

Menurut dia, harga jagung di Banten saat ini cukup bagus, yakni sekitar Rp4.600 per kilogram. Sedangkan kebutuhan jagung untuk memenuhi pabrik pakan ternak yang ada di Banten, yakni sekitar 2.500 ton per hari.

"Selama ini kebutuhan jagung untuk pabrik pakan yang ada di Banten masih mengandalkan dari daerah luar dan juga impor. Jadi peluangnya masih sangat besar bagi petani Banten," kata Agus.

Dia mengatakan dengan adanya panen raya di atas hamparan kebun jagung 700 hektare tersebut, akan dilakukan langsung pengolahan dan langsung dibawa ke pabrik pakan yang ada di Banten.

"Ini bukan istilahnya panen tepuk tangan. Tapi sebelum panen kebun jagung akan diinspeksi oleh pak menteri dan pak gubernur," kata Agus.

Menurut Agus, tanaman jagung seluas 700 hektare di Gunung Kancana tersebut ditanam di atas lahan milik Perhutani melalui Lembaga Masyarakat Desa sekitar Hutan (LMDH) di wilayah tersebut.

"Selain di Gunung Kancana kami juga akan panen di luas sekitar 3.000 hektare di Kecamatan Ciekusik dan bangun unit pengolahan di lokasi itu," kata Agus.

Agus berharap dengan harga jagung yang relatif tinggi, yakni di kisaran Rp4.600 per kilogram, maka para petani jagung di Banten bisa sejahtera. "Kalau pemerintah tidak impor jagung maka harganya akan terus naik dan petani akan untung."

Dengan program swasembada jagung tersebut, yakni target sekitar 128.000 hektare di Banten, maka diharapkan setiap bulan ada panen raya. "Nanti petani Banten akan timbul jiwa wirausahanya. Harapan kami, kesejahteraan petani meningkat."

Menurut Agus, rata-rata produksi jagung di Banten sekitar 5 ton per hektare dengan jumlah petani yang terlibat lima sampai 10 orang. "Makanya kami ingin membuktikan di lahan 700 hektare ini menghasilkan sekitar 3.500 ton jagung pipilan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler