Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Madrid Juara, Zidane Memang yang Terbaik

Real Madrid menjuarai Piala Super Spanyol 2017. Ini gelar keenam terakhir Madrid di bawah pelatih Zidane. Empat lainnya dua Liga Champions dan dua Piala SUper Eropa. Siapakah Zidane?nn
Enzo Zidane dan Zinedine Zidane/Sportskeeda.com
Enzo Zidane dan Zinedine Zidane/Sportskeeda.com

Bisnis.com, JAKARTA - Real Madrid menjuarai Piala Super Spanyol 2017. Ini gelar keenam terakhir Madrid di bawah pelatih Zidane. Empat lainnya dua Liga Champions dan dua Piala SUper Eropa. Siapakah Zidane?

Zinedine Zidane, yang kita ketahui adalah pria kelahiran Marseille, Prancis pada 23 Juni 1972, berkebangsaan Prancis. Kendati demikian, dia adalah warga keturunan Aljazair yang ikut andil membawa Prancis merebut gelar juara Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000.

Zidane, yang kerab dipanggil Zizou oleh kawan-kawannya, bukan hanya bermain untuk banyak klub seperti Bordeaux, Juventus dan Real Madrid. Bukan pula hanya karena pernah memegang rekor sebagai pemain termahal di dunia saat ditransfer dari Juventus ke Real Madrid pada musim 2001-2002 dengan nilai 46 juta poundsterling sebelum dipecahkan oleh pemain Real Madrid lainnya Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale.

Ayah dari Enzo, Theo, Elyaz dan Luca --yang kini bermain di Akademi Real Madrid-- telah 'mengkonsumsi' banyak prestasi, yang menunjukkan kelasnya: Zidane salah satu pemain terbaik di dunia. Dari mulai gelar Serie-A bersama Juventus, satu gelar Liga Champions dan satu gelar La Liga bersama Real Madrid, selain mengantar Perancis menjadi juara dunia Piala Dunia 1998 dan juara Piala Eropa 2000, Zidane juga sukses menjadi pemain sepak bola yang meraih gelar Pemain Terbaik Dunia FIFA sebanyak tiga kali dan meraih Ballon d'Or pada 1998.

Madrid Juara, Zidane Memang yang Terbaik

Zinedine Zidane dan David Beckham/Reuters

Zizou memang salah satu tokoh sepakbola dunia. Prestasi yang sarat adalah bukti pengakuan orang akan kehebetan dirinya. Bahkan, tidak sedikit, orang yang mengakui kehebatannya. Dia jagoan, tetapi tidak sombong. Termasuk Graham Hunter, salah satu wartawan sepakbola senior espn FC, mengungkapkanya.

Tidak peduli siapa yang Anda dukung, kata Hunter, Zidane telah membawa kehangatan, cahaya dan kecerahan ke dunia sepakbola. Dari golnya sepanjang masa melawan Bayer Leverkusen di Hampden pada 2002, dia membuat sejarah dengan memenangkan piala di paruh pertama musim ini sebagai pelatih, kemudian menjadi tim pertama di era Liga Champions yang modern untuk berhasil mempertahankannya. "Kita hidup di zaman khusus dan patut bersyukur," ujar Hunter.

Bahkan, Planetfootball.com menurunkan laporan dengan judul: The genius of Zizou: 19 of the best quotes on Zinedine Zidane’s brilliance, menulis: Dia mungkin telah mengecewakan Cristiano Ronaldo dengan mengganti dia pada akhir pekan, tapi tidak ada keraguan tentang hal itu: Zinedine Zidane adalah legenda.

Dalam perdebatan seputar pemain terbesar sepanjang masa, kandidat yang disarankan biasanya adalah pencetak gol, dengan Ronaldo dan Lionel Messi sekarang disebutkan dengan napas yang sama seperti Diego Maradona dan Pele, tetapi Zidane sering masuk ke dalam percakapan meski memainkan seluruh karirnya sebagai gelandang.
Ikon Prancis itu mencetak gol - dan yang hebat saat itu - tetapi ia berhasil menangkap imajinasi untuk diimplementasikan ke dalam permainannya di seluruh pertandingannya. Zizou mencocokkan rahmat dengan kekuatan, kehalusan dengan keterampilan dan kerendahan hati dengan pengingat aneh bahwa dia adalah bosnya.

Bukannya membayar upeti kepada mantan Bordeaux, Juventus dan Real Madrid sendiri, kami telah menyerahkannya kepada para ahli - para pemain dan manajer yang bisa menyaksikan kebesarannya secara langsung.

Setelah pada 4 Januari 2016, dalam konferensi pers yang dilakukan oleh Florentino Pérez, Zidane didaulat menjadi pelatih Real Madrid menggantikan Rafael Benítez[1], pada 29 Mei 2016, Ia membawa Real Madrid meraih trofi ke sebelas Liga Champions atau juga disebut La Undécima.

Tak ayal, meski kariernya berakhir pahit saat ia dikartu merah wasit Horacio Elizondo pada pertandingan final akibat menanduk bek Italia, Marco Materazzi di bagian dada, dia tetap diakui pemain terbaik. Zidane terpilih sebagai pemain terbaik Piala Dunia 2006 versi FIFA dan para wartawan yang meliput ajang tersebut dengan mendapat 2012 poin Alasan ia dipilih menjadi pemain terbaik karena berhasil menampilkan penampilan yang menawan serta menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam membawa Prancis yang terseok-seok di babak penyisihan grup sampai ke babak final.

Pelatih Prancis Domenech dan sang "Kaisar" Beckenbauer membela keputusan FIFA untuk tetap memberikan gelar tersebut meskipun Zizou dianggap melakukan tindakan bodoh tersebut terhadap Materazzi. Materazzi mungkin dianggap mengatakan kata-kata yang sangat menyinggung pemain terbaik dunia 3 kali tersebut sehingga membuat ia menjadi emosi dan akhirnya melakukan tindakan tersebut.

Zidane memang terbaik. Itu mengapa dia pun mampu membawa Real Madrid menggapai prestasi puncak, yang selama ini belum pernah diraih klub manapun di muka bumi ini. Juara Liga Champions dan Super Eropa secara beruntun (dua kali) dan Piala Super Spanyol. "Zizou…you are the best…"

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : VitalFootball.co.uk, BBC SPORT, BBC, Rsssf.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper