Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA SEMESTER I: Bank Bukopin Bukukan Laba Bersih Rp517,3 Miliar

Di tengah kondisi makroekonomi yang tidak terlalu kondusif dan ketatnya likuiditas, Bank Bukopin berhasil membukukan laba bersih Rp517,3 miliar pada pada semester I/2014. Laba itu tumbuh 2,46% dibandingkan dengan kinerja pada periode yang sama tahun lalu.
Dari total kredit ritel yang disalurkan, segmen UKM tumbuh 27,04%, segmen mikro sebesar 48,18% dan segmen konsumer sebesar 36,09%./Bisnis.com
Dari total kredit ritel yang disalurkan, segmen UKM tumbuh 27,04%, segmen mikro sebesar 48,18% dan segmen konsumer sebesar 36,09%./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA, 24 Juli 2014 – Di tengah kondisi makroekonomi yang tidak terlalu kondusif dan ketatnya likuiditas, PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp517,3 miliar pada pada semester I/2014. Laba itu tumbuh 2,46% dibandingkan dengan kinerja pada periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi mengatakan pencapaian laba pada semester I/2014 ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 6,55% menjadi Rp1.245 miliar dan pertumbuhan pendapatan operasional lainnya (fee based income) sebesar 25,56% menjadi Rp447 miliar.

"Sepanjang semester I/2014 Bukopin membukukan pertumbuhan kredit sebesar 10,17% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 50,9 triliun," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis.com, Jumat (25/7/2014).

Glen menjelaskan pertumbuhan kredit tersebut ditopang oleh segmen ritel yang terdiri dari kredit UKM, mikro dan konsumer yang meningkat 31,91% secara year-on-year menjadi Rp31 triliun dibandingkan dengan kuartal II/2013 sebesar Rp23.5 triliun.

Dari total kredit ritel yang disalurkan, segmen UKM tumbuh 27,04%, segmen mikro sebesar 48,18% dan segmen konsumer sebesar 36,09%.

“Segmen UKM dan mikro masih menjadi kontributor utama penyaluran kredit Bank Bukopin. Sedangkan segmen kredit komersil akan terus kami jaga proporsinya. Hal tersebut kami lakukan untuk memperkuat rasio NIM (net interest margin) di masa mendatang dan memberikan keseimbangan dalam portofolio penyaluran kredit,” jelasnya.

Adapun, pada semester I/2014, rasio intermediasi (loan to depoit ratio/LDR) perseroan terjaga di kisaran 82,18%, dengan NPL gross 2,60% dan CAR 15,10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper