Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BBM SUBSIDI: Persoalan Harusnya Selesai oleh Pemerintahan SBY dan Jokowi

Otoritas moneter menilai pemangkasan subsidi bahan bakar minyak (BBM) seharusnya dilakukan baik oleh pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono maupun pemerintah Jokowi.
 Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas moneter menilai pemangkasan subsidi bahan bakar minyak (BBM) seharusnya dilakukan, baik oleh pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono maupun pemerintah Jokowi.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara menilai besaran subsidi BBM saat ini sudah terlalu memberatkan.

"Saya rasa pemerintah sekarang dan pemerintah baru dua-duanya harus memberikan solusi pada harga BBM," katanya, Rabu (27/8/2014).

Menurutnya, setelah pemerintah SBY memangkas subsidi, pemerintahan baru nanti bisa meneruskannya dengan program berjangka waktu lebih panjang.

"Kita ada problem. Harus ada solusi, kalau cuma [menaikkan harga] sekali tapi masih ada susidi BBM yang besar nanti tahun depan muncul lagi problem itu," ungkap Mirza.

Dia mengusulkan mekanisme fixed subsidy, misalnya dengan memberikan subsidi senilai Rp2.000 per liter. Dengan demikian dalam waktu 2-3 tahun ke depan selisih harga BBM bersubsidi dengan BBM sesuai harga pasar bisa ditekan menjadi Rp2.000.

Adapun, saat ini harga BBM jenis premium ada di kisaran Rp6.500 per liter sedangkan harga keekonomiannya adalah Rp11.000.

Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015 pemerintah mengajukan subsidi BBM senilai Rp291,1 triliun dengan kuota volume 48 juta kilo liter. Jumlah itu meningkat dari subsidi BBM dalam APBN Perubahan 2014 yang dipatok Rp246,5 triliun dengan kuota 46 juta kl.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nurbaiti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper