Bisnis.com, JAKARTA--Penolakan Komisi VI DPR terhadap usulan penyertaan modal negara (PMN) untuk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) senilai Rp5,23 triliun berpotensi menunda sejumlah proyek infrastruktur kelistrikan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengungkapkan kemungkinan pemangkasan investasi PLN.
"Apa boleh buat karena memang enggak disetujui, ya mungkin [ditunda], karena proyek kan dibangun pakai uang," katanya usai memimpin rapat pimpinan, Kamis (18/9/2014).
Kini, tanpa PMN itu gap funding investasi PLN tercatat sekitar 43%. Namun, biasanya kekurangan dana itu bisa dipecahkan dengan menyerahkannya pada swasta sehingga mengurangi beban pencarian dana.
Apalagi mengingat rasio utang PLN yang sudah tinggi. Debt to equity ratio (DER) PLN mencapai sekitar 255% sedangkan perusahaan sejenis di Asean memiliki kisaran DER di bawah 100%.
Saat ditanya soal kemungkinan penundaan proyek melalui pesan singkat, Direktur Utama PLN Nur Pamudji belum menjawabnya. Namun yang pasti pihaknya belum menyerah. DPR minta pemerintah ajukan kembali di APBN-P (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan) 2015, tulisnya.
Selain mengusulkan PMN, Kementerian BUMN juga mengusulkan subsidiary loan agreement (SLA) untuk PLN senilai Rp3,28 triliun.
Dana itu rencananya digunakan untuk menggarap kegiatan lanjutan dan kegiatan baru. Terkait hal ini, Komisi VI mempersilakan Kementerian BUMN untuk meneruskannya ke Badan Anggaran DPR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel