Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buana Finance Gencar Cari Utang

PT Buana Finance Tbk. meraih pinjaman Rp100 miliar dari PT Bank Permata Tbk, tak lama setelah mendapatkan pinjaman dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) Rp200 miliar.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Buana Finance Tbk. meraih pinjaman Rp100 miliar dari PT Bank Permata Tbk, tak lama setelah mendapatkan pinjaman dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) Rp200 miliar.

Direktur Buana Finance Herman Lesmana mengatakan jangka waktu pinjaman tersebut masing-masing 36 bulan dan 2,5 tahun. Berdasarkan situs keterbukaan informasi, kedua kontrak tersebut ditandatangani pada Kamis (2/10).

 “Jumlah pinjaman tidak terlalu besar, karena kebutuhan pembiayaan kami memang tidak begitu besar untuk tahun ini. Pinjaman dari Bank Permata sudah turun, tetapi dari Eximbank belum,” kata Herman ketika dihubungi Bisnis di Jakarta, baru-baru ini.

Untuk sementara ini, ungkapnya, pihaknya masih memprioritaskan pembiayaan melalui bilateral dan sindikasi. Hingga kuartal III/2014, dirinya mengaku Buana Finance telah menghimpun pinjaman yang mencapai Rp1,8 triliun melalui kerja sama dengan 25 bank.

Adapun, pinjaman tersebut sebagian besar disalurkan untuk pembiayaan alat berat, sisanya digunakan untuk pembiayaan konsumen, dan kredit kepemilikan rumah (KPR).

Di samping pendanaan melalui perbankan, Buana Finance juga berencana untuk menerbitkan medium term note (MTN) pada tahun mendatang.

“Seharusnya itu [penerbitan MTN] akan dilakukan pada tahun ini, tetapi karena kondisi ekonomi makro dan kebutuhan pembiayaan tidak terlalu besar maka kami menundanya untuk tahun depan,” sambungnya.

Emiten berkode BBLD ini tercatat menyalurkan pembiayaan Rp1,7 triliun hingga kuartal III/2014 dengan target pembiayaan tahun ini mencapai Rp2,3 triliun.

Namun, mengingat pembiayaan alat berat, sektor yang paling berkontribusi terhadap keseluruhan pembiayaan, Herman cukup optimistis target tersebut mampu dicapai. Pasalnya, pihaknya bakal terus menggenjot sektor lainnya perkebunan dan konstruksi, sekaligus memperluas pembiayaan ke sektor konsumsi, dan KPR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper