Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Asuransi: Indonesia Punya Peluang Ekspansi Ke Tiga Negara

Industri asuransi Indonesia memiliki peluang untuk ekspansi ke wilayah yang belum begitu berkembang, yakni Kamboja, Laos, dan Myanmar.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Ketika Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) resmi dibuka pada 2015, industri asuransi Indonesia memiliki peluang untuk ekspansi ke wilayah yang belum begitu berkembang lainnya, yakni Kamboja, Laos, dan Myanmar.

Hal tersebut diungkapkan oleh Richard Jones, Principal Officer & CEO Guy Carpenter, perusahaan pialang reasuransi Singapore belum lama ini. “Hal paling penting yang dibutuhkan untuk ekspansi adalah pengetahuan lokal akan negara tersebut,” ujarnya.

Selain itu, Jones mengatakan, kebutuhan modal tentu saja tidak bisa ditepiskan dari pertimbangan melakukan ekspansi.

Ekspansi ke luar, sambung Jones, bukan hanya potensi dari perusahaan asuransi, tetapi juga reasuransi.

Pasalnya, perusahaan reasuransi di kawasan Asean akan memiliki akses langsung ke Indonesia. Selain dapat mengurangi praktik fronting, hal tersebut juga akan membuat reasuransi di Indonesia kehilangan pasar lokal.

“Perusahaan reasuransi di Indonesia harus mencari sumber keuntungan lain di luar negeri,” ucap Jones.

Menurutnya, itu akan membantu penyebaran risiko ke negara-negara lain.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Isa Rachamatarwata, Staf Ahli Bidang Kebijakan dan Regulasi Jasa Keuangan dan Pasar Modal Kementerian Keuangan.

“Industri asuransi di Indonesia tetap harus membagi risikonya dengan perusahaan reasuransi di luar negeri, tidak bisa diserahkan semuanya ke dalam negeri,” katanya.

Menurut Isa, cara untuk mengurangi defisit yang disebabkan banyaknya premi reasuransi yang ke luar adalah bukan dengan meraup seluruh premi reasuransi dalam negeri, tetapi dengan mengembangkan bisnis reasuransi ke luar negeri.

Negara-negara yang dianggap memiliki potensi untuk dijajaki adalah negara-negara yang industri asuransinya juga belum begitu berkembang seperti Kamboja, Laos, dan Myanmar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper