Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DISTRIBUSI UNIT LINK: Equity Life Cari Partner BPD

Setelah menjalin kerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah Yogyakarta (BPD DIY) pada September, Equity Life kembali mencari partner BPD untuk memasarkan produk unit link.
Jalur distribusi lewat perbankan memiliki porsi sekitar 30%. /Bisnis.com
Jalur distribusi lewat perbankan memiliki porsi sekitar 30%. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah menjalin kerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah Yogyakarta (BPD DIY) pada September lalu, Equity Life kembali mencari partner BPD untuk memasarkan produk unit link.

Christinawati Hadiman, Direktur Equity Life, menilai kerja sama yang dijalin dengan BPD DIY cukup menjanjikan, itu sebabnya pihaknya membuka peluang untuk menjalin kerja sama dengan BPD lainnya.

“Kami ini asuransi pertama yang menggandeng BPD untuk memasarkan produk unit link. Ternyata peluangnya cukup menjanjikan,” ujarnya, Rabu malam (22/10/2014).

Menurutnya, tidak benar jika ada anggapan sulit menjual poduk unit link pada nasabah BPD. Meski enggan menyebutkan angkanya, Christin melihat hasil yang cukup baik dari kerja sama dengan BPD DIY yang baru berjalan sekitar satu bulan.

Adapun produk yang dipasarkan lewat BPD DIY bernama Flexi Safe Link. Christin menyebutkan, tidak ada perbedaan signifikan antara produk unit link yang dipasarkan melalui BPD dengan produk yang dipasarkan lewat bank-bank besar berskala nasional.

“Kami hana membuat produk yang dipasarkan lewat BPD lebih sederhana,” ungkapnya. Flexi Safe Link sendiri memiliki Sembilan asuransi tambahan (riders)

Dari portofolio produk yang dipasarkan Equity Life, porsi unit link saat ini memang tidak begitu mendominasi, yakni sebesar 40%. Sementara sisanya adalah produk tradisional.

Sebagai gambaran, pada 2011, unit link cukup mendominasi portofolio produk Equity Life, yaitu mencapai 60%-70%. Menajemen kala itu kemudian memutuskan mengerem laju unit link agar seimbang dengan produk tradisional lainnya.

Dari segi jalur distribusi, Equity Life masih mengandalkan agen. Christin menyebutkan, porsi distribusi ewat agen mencapai 50%. Saat ini pihaknya memiliki sekitar 1.000 agen dengan jumlah agen aktif sekitar 40%.

Sedangkan jalur distribusi lewat perbankan memiliki porsi sekitar 30%. Sisanya, sambung Christin, dipasarkan melalui lembaga-lembaga atau perusahaan non-keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper