Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Asuransi Memburuk, Profit Perusahaan Warren Buffet Merosot

Berkshire Hathaway Inc. memaparkan penurunan laba pada kuartal IV/2014 sebesar 17% karena menyempitnya pertumbuhan laba dan hasil underwriting yang memburuk di unit asuransi.
Orang Terkaya Dunia Warren Buffet/Reuters
Orang Terkaya Dunia Warren Buffet/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Berkshire Hathaway Inc. memaparkan penurunan laba pada kuartal IV/2014 sebesar 17% karena menyempitnya pertumbuhan laba dan hasil underwriting  yang memburuk di unit asuransi.

Net income perusahaan tersebut jatuh ke angka US$4,16 miliar dari US$4,99 miliar setahun sebelumnya, atau US$2.529 per saham dari US$3.035 per saham seperti disampaikan dalam pernyataan di website resminya, Sabtu (28/2/2015).

Pendapatan operasional hanya mencapai US$ 2.412 per saham tidak sesuai angka estimasi dari tiga analis yang disurvey oleh Bloomberg sebesar US$ 2.702.

Warren Buffet (84), menuju tahun perayaan pada 2015. Dia mengambil alih Berkshire lima dekade yang lalu dan mengubahnya dari pabrik tekstil yang sedang krisis menjadi kerajaan bisnis yang besar.

Awalnya, dia membeli asuransi, kemudian menggunakan premi dari bisnis-bisnis tersebut untuk mengambil saham dan akuisisi. Operasi Berkshire sekarang termasuk peralatan listrik, manufaktur, pengecer dan salah satu penyedia rel kereta api terbesar AS.

“Tingkat pertumbuhannya sangat impresif,” kata Meyer Shields, Analis dari Keefe Bruyette&Wood dalam wawancara telepon sebelum laporan tersebut diumumkan. “Perusahaan ini sangat sukses, pemanfaatan jangka panjang dari dana yang diinvestasikan pada bisnis asuransi, tanpa ada kesalahan berarti,” tambahnya.

Sementara hasil investasi menyebabkan volatilitas pada laba, sebagian besar pendapatan Berkhsire saat ini didorong dari kinerja anak-anak perusahaan. Bahkan sebagian laba underwriting menurun 52% di unit asuransi hingga US$191 juta, sementara puluhan operasi lainnya membukukan kenaikan pendapatan sebesar  US$3,03 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper