Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Tidak Keberatan Isi Ulang Uang Elektronik Dikenai Biaya

Bank Indonesia akan mengizinkan bank mengambil komisi dari uang elektronik. Nantinya, komisi itu diharapkan bisa mendorong ekspansi bank untuk membangun titik-titik top up uang elektronik lebih banyak lagi demi menyukseskan gerakan nasional non tunai atau GNNT.
Karyawati bertransaksi menggunakan uang elektronik e money./JIBI-Dwi Prasetya
Karyawati bertransaksi menggunakan uang elektronik e money./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia akan mengizinkan bank mengambil komisi dari uang elektronik. Nantinya, komisi itu diharapkan bisa mendorong ekspansi bank untuk membangun titik-titik top up uang elektronik lebih banyak lagi demi menyukseskan gerakan nasional non tunai atau GNNT.

Direktur Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Pungky P. Wibowo mengatakan, untuk pengenaan komisi untuk top up uang elektronik tidak akan memberatkan masyarakat. Komisi itu dibuat untuk bisa semakin mengoptimalkan penggunaan uang elektronik.

“Jadi, nanti dari komisi yang diambil dari masyarakat itu akan digunakan oleh perbankan untuk optimalisasi tempat top up uang elektronik, termasuk nanti ada titik top up di gerbang tol juga. Semuanya dikejar Oktober ini bisa rampung, saat ini lagi proses pembuatan Surat Edaran (SE),” ujarnya setelah sosilalisasi integrasi pembayaran tol non tunai pada Rabu (1/6/2017).

Dari sisi perbankan pun memastikan komisi yang diberikan kemungkinan besar tidak akan memberatkan masyarakat. Beberapa bank pun akan mengkaji penambahan titik-titik top up baru nantinya.  

Direktur Konsumer PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Anggoro Eko Cahyo mengatakan, untuk komisi top up uang elektronik yang akan diberlakukan demi mendukung ekspansi bank membuat titik-titik top up yang strategis akan dibuat tidak memberatkan masyarakat.

Dia melanjutkan, perseroan tengah mengkaji beberapa poin untuk menambah tiitk top up seperti, mencari wilayah yang belum terjangkau oleh mesin anjungan tunai mandiri (ATM) agar lebih efisien dan optimal. Investasi top up uang elektronik pun juga tidak terlalu besar nilainya.

“Kalau ke depannya, masyarakat semakin giat menggunakan uang elektronik, top up akan langsung dilakukan dengan nilai yang besar sampai Rp500.000 untuk digunakan selama sebulan. Kalau mengisi sebanyak itu, dikenakan komisi Rp1.500 sampai Rp2.000 kan tidak terlalu memberatkan,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper