Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran Turun, Kemendes Putar Otak Genjot Kinerja

Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) optimistis target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 akan tetap tercapai meski mengalami penurunan anggaran pada 2018.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) optimistis target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 akan tetap tercapai meski mengalami penurunan anggaran pada 2018.

Anggaran Kemendes PDTT menyusut Rp100 miliar dari anggaran 2017 yang sebesar Rp4,8 triliun.

"Meski ada penurunan anggaran, kami yakin output-nya tidak akan menurun. Kami akan meningkatkan sinergi dengan 19 kementerian/lembaga lainnya yang juga fokus dalam pembangunan desa,” ujar Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo, dalam keterangan resmi, Kamis (8/6/2017).

Selain sinergi dengan kementerian lain, Kemendes PDTT juga akan bekerja sama dengan pihak swasta. Hal tersebut untuk terus mendukung percepatan pembangunan desa.

Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah menggelar pertemuan bisnis secara rutin antara Bupati, investor, BUMN, dan kementrian/lembaga terkait sebagai upaya mencari solusi pengembangan produk unggulan desa.

“Kerja sama intensif juga dilakukan dengan dunia usaha dan BUMN agar mereka terdorong untuk masuk ke desa. Kami memediasi mereka dengan pertemuan setiap dua bulan sekali. Sekitar lima hingga sepuluh Bupati kami undang untuk paparkan produk unggulannya,” ungkapnya.

Seperti diketahui, pada 2015 Kemendes PDTT mendapatkan anggaran sebesar Rp8,9 triliun. Jumlah anggaran kemudian menurun menjadi Rp6,1 triliun pada tahun 2016. Pagu anggaran yang diperoleh pada 2017 yakni sebesar Rp4,8 triliun dan pada 2018 menjadi Rp4,7 triliun.

Adapun, target Kemendes PDTT dalam RPJMN 2015-2019 yaitu mengurangi jumlah desa tertinggal hingga 5000 desa dan meningkatkan jumlah desa mandiri sedikitnya 2000 desa. Selain itu, Kemendes PDTT juga menargetkan tertentaskannya 80 daerah tertinggal dari total 122 daerah tertinggal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper