Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepala Bappenas Luruskan Polemik Dana Haji: Bukan Dipakai, Tapi Bisa Diinvestasikan di Infrastruktur, Seperti di Sukuk

"Kalimat yang tepat adalah investasi dana haji di Infrastruktur. Ini sama dengan investasi dana haji di bank syariah dan sukuknya RI," kata Kepala Bappenas Bambang S Brodjonegoro.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro menyampaikan pidato pada acara yang diselenggarakan Indonesia dan Denmark di sela-sela HLPF dengan tema Youth and the SDGs: from Local Roots to Global Community, di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Kamis (20/7)./ANTARA-Hidayat
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro menyampaikan pidato pada acara yang diselenggarakan Indonesia dan Denmark di sela-sela HLPF dengan tema Youth and the SDGs: from Local Roots to Global Community, di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Kamis (20/7)./ANTARA-Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -- Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional / Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro meluruskan pemberitaan terkait penggunaan dana haji untuk pembiayaan infrastruktur di Tanah Air yang banyak beredar di media sosial.

Bambang mengungkapkan kata 'penggunaan' dana haji  tidak tepat karena kata tersebut bisa diartikan belanja atau spending. Misalnya, ada dana haji Rp15 triliun, kemudian Rp10 triliun digunakan untuk belanja infrastruktur.

Hal itu telah menimbulkan salah pengertian. "Itu salah, tidak boleh karena dana haji itu milik orang yang berkeinginan naik haji," papar Bambang, Jumat (28/7).

Sebenarnya, yang dimaksudkan adalah investasi dana haji yang terakumulasi selama ini dan dianggap dana tidur. Oleh sebab itu, Bambang memandang kata investasi dana haji lebih tepat dibandingkan dengan 'penggunaan' dana haji.

"Jadi kalimat yang tepat adalah investasi dana haji di Infrastruktur. Ini sama dengan investasi dana haji di bank syariah dan beli sukuknya RI."

Dia melihat jika dana haji hanya disimpan di bank syariah, investasinya terbilang kecil. Sementara itu, investasi di infrastruktur jauh lebih menguntungkan. "Kalau return-nya kecil, mau dipakai apa? itu haknya yang punya dana haji. Padahal, dana haji itu harus bisa dikelola dengan baik agar hasilnya bisa memberikan perbaikan pelayanan haji," tambahnya.

Jika dana haji digunakan untuk pembiayaan infrastruktur, dia menjelaskan pemilik dana haji tidak perlu khawatir karena uangnya tidak akan berkurang. Bahkan, pemilik dana haji dapat menerima bagi hasil.

Menurutnya, dana haji yang termasuk dana jangka panjang sangat sesuai dengan proyek infrastruktur yang juga bersifat jangka panjang. Dia menyampaikan Presiden sudah menegaskan bahwa pemerintah mendorong dana haji untuk diinvestasikan ke dalam proyek infrastruktur yang prospektif dan aman, seperti jalan tol, bandara dan pembangkit listrik.

"Artinya apa, pasti hasilnya bagus, return dana hajinya lebih jelas. Calon haji yang akan pergi tahun depan atau 10 tahun lagi akan mendapatkan kualitas layanan haji yang makin lama makin baik," tegasnya.

Niat pemerintah mendorong investasi dana haji, lanjut Bambang, bukan sekedar untuk difokuskan kepada pembangunan infrastruktur. Tetapi, pemerintah ingin agar calon jemaah haji mendapatkan imbal hasil yang bermanfaat untuk mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper