Bisnis.com, JAKARTA — Minat perusahaan pembiayaan untuk menyalurkan pembiayaan di sektor produktif masih rendah. Hingga saat ini baru sekitar 40 perusahaan yang menyalurkan pembiayaan di sektor produktif.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mengatakan dari total 194 perusahaan pembiayaan yang tergabung dalam keanggotaan APPI. Baru sekitar 20% perusahaan yang telah menyalurkan pembiayaan di sektor produktif.
“Sebagian besar memang masih fokus untuk menyalurkan pembiayaan di sektor otomotif. Namun, kami terus mendorong agar pembiayaan di sektor produktif bisa terus meningkat,” kata Suwandi disela-sela penandatanganan MoU antara APPI dengan Kadin dan Hippi, Senin (14/8/2017).
Kendati jumlah pelaku industri yang menyalurkan pembiayaan sektor produktif saat ini masih relative rendah. Namun, Suwandi mengak optimistis kedepannya jumlah perusahaan pembiayaan yang menggarap sektor tersebut bakal meningkat, karena lesunya kinerja sektor otomotif.
“Kami yakin kalau tren pembiayaannya sudah bergeser, satu per satu perusahaan pembiayaan akan mulai merambah pembiayaan sektor produktif,” ujarnya.
Untuk mendukung peningkatan penyaluran pembiayaan sektor produktif, APPI juga telah melakukan kerjasama dengan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) untuk pengembangan pembiayaan UMKM.
Baca Juga
Sementara itu, data statistik lembaga pembiayaan yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan per Juni 2017 piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan mencapai 8,95%.
Pada Juni 2017, piutang pembiayaan tercatat mencapai Rp406,27 triliun atau naik jika dibandingkan realisasi pada Juni 2016 yaitu Rp372,89 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel