Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Holding BUMN Tambang & Migas Tahun Ini

Dua holding Badan Usaha Milik Negara akan rampung pada akhir tahun ini yakni, pertambangan dan migas, sedangkan holding perbankan ditargetkan menjadi tahun depan.
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Menteri BUMN Rini Soemarno sebelum rapat terbatas mengenai percepatan pembangunan di Sumatera Selatan, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (21/3)./Antara-Rosa Panggabean
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Menteri BUMN Rini Soemarno sebelum rapat terbatas mengenai percepatan pembangunan di Sumatera Selatan, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (21/3)./Antara-Rosa Panggabean

Bisnis.com, JAKARTA - Dua holding Badan Usaha Milik Negara akan rampung pada akhir tahun ini yakni, pertambangan dan migas, sedangkan holding perbankan ditargetkan menjadi tahun depan.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Sumarno mengatakan, akhir tahun ini yang rampung adalah holding energi minyak dan gas (Migas) serta pertambangan.

"Sudah ada Focus Group Discussion secara internal antar perusahaan. Dari pertambangan BGS [Budi Gunadi Sadikin] akan memimpin dari Inalum," ujarnya dal bincang-bincang pada Kamis (5/10).

Adapun, Rini menyebutkan, dengan ditargetkan bisa rampungnya dua holding BUMN itu pada akhir tahun ini bisa memperkuat perusahaan pelat merah tanpa perlu membebani negara.

“Kalau dilihat pada 2015-2016 selama dua tahun kan, perusahaan BUMN dapat penyertaan modal negara skeitar Rp81 triliun, tetapi tiap tahun kami juga memberikan dividen kepada negara, pada 2016-2017 dividen sekitar Rp113 triliun,” sebutnya.

Di sisi lain, untuk holding perbankan, Rini menyebutkan sedang dalam proses sampai saat ini. “Kami targetkan bisa rampung pada tahun depan,” ujarnya.

Deputi Bidang Jasa Usaha Keuangan , Survey, dan Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan, untuk Holding bank dari sisi Kementerian BUMN sebenarnya sudah siap. Nanti tinggal proses untuk harmonisasinya saja.

“Sebenarnya, untuk proses ke kementerian keuangan sudah, OJK sudah, BI sudah, tinggal matangkan untuk harmonisasi saja. Sekarang kami, fokus terlebih dulu pada dua holding [Tambang dan Migas], habis itu baru yang perbankan,” ujarnya.  

Adapun, untuk rampungnya holding pertambangan dan migas pada akhir tahun ini sudah sesuai dari target sejak awal tahun.

Rini sudah menyebutkan, pihaknya akan memprioritaskan dua holding itu untuk dikejar rampung pada tahun ini.

Untuk holding perbankan sebenarnya sempat disebut juga akan rampung pada tahun ini, tetapi tidak menjadi prioritas utama seperti dua holding BUMN lainnya itu.

Rencananya ada sembilan anak usaha yang akan dikonsolidasikan yakni, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., PT Pegadaian (Persero), PT Permodalan Nasional Madani (Persero), dan dua terbaru, Bahana serta Jalin Pembayaran Nusantara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper