Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Tugu Pratama (TPI) , salah satu perusahaan asuransi yang bergerak di bisnis minyak dan gas dinilai masih mampu mempertahankan kekuatan finansialnya.
Perusahaan tersebut mempertahankan peringkat A- (Excellent) kategori kekuatan finansial (Financial Strength Rating) dan peringkat “a-” untuk kategori kredit jangka panjang (Long-Term Issuer Credit Ratings) dengan stable outlook dari lembaga pemeringkat A.M. Best.
Peringkat itu berdasarkan kajian komprehensif atas kemampuan perusahaan asuransi dalam memenuhi kewajibannya kepada pemegang polis (Financial Strength Rating) dan kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang (Long-Term Issuer Credit Ratings).
Selan itu, keberhasilan mempertahankan peringkat dengan pertimbangan atas ulasan kualitatif dan kuantitatif dari laporan keuangan, penilaian rencana bisnis perusahaan asuransi, kinerja dan profil bisnis termasuk perbandingan dengan perusahaan–perusahaan asuransi sejenis berskala global.
Hal itu bisa dilihat dari kinerja operasi dan kapitalisasi Tugu Pratama yang sangat kuat dengan posisi modal mencapai US$423 juta per Juni 2017.
“Keberhasilan TPI dalam mempertahankan peringkat tentu menjadi tantangan besar untuk terus meningkatkan kinerjanya kepada stakeholder dan khususnya dalam mengelola eksposur risiko yang meningkat seiring dengan pertumbuhan bisnis perusahaan, ” ujar Muhammad Syahid, Direktur Keuangan dan Jasa Korporat TPI dalam keterangan resminya, Sabtu (21/10/2017).
Sementara itu, Direktur Teknik TPI Andy Samuel menyatakan kinerja perusahaan dari sisi underwriting maupun investasi dinilai sangat baik.
Dia menyebut Combined Ratio dan Return on Premium Ratio perusahaan masing-masing mencapai 83% dan 61% dalam 5 tahun terakhir.
A.M. Best adalah lembaga khusus pemeringkat yang fokus pada industri asuransi asal Amerika Serikat.
Lembaga ini didirikan pada tahun 1899 oleh Alfred M. Best dan hingga kini dijadikan acuan standar untuk memotret kemampuan pemenuhan kewajiban perusahaan asuransi.
Ratings yang dikeluarkan oleh A.M. Best diakui sebagai tolak ukur untuk menilai kekuatan keuangan perusahaan yang dinilai dan juga kualitas kredit dari kewajibannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
