Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sampoerna Targetkan Minimal 80% Kredit Sasar UMKM

PT Bank Sahabat Sampoerna tahun ini menargetkan dapat menaikkan porsi penyaluran kredit kepada usaha mikro kecil dan menengah minimal 80% dari keseluruhan.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Sahabat Sampoerna tahun ini menargetkan dapat menaikkan porsi penyaluran kredit kepada usaha mikro kecil dan menengah minimal 80% dari keseluruhan.

"Saat ini porsi penyaluran kredit masih didominasi usaha mikro kecil dan menengah, posisinya sekitar 75%," ujar Ong Tek Tjan, Direktur UKM, Funding, FI dan Jaringan Kantor Bank Sampoerna kepada Bisnis, di sela Acara Pengundian Grand Prize Simpanan Online Sahabatku (Sobatku) di Sampoerna Strategic Square, Jumat (19/1/2018).

Menurut Ong, pihaknya akan mendorong porsi penyaluran pada sektor tersebut lantaran market terbesar dan potensial bagi Bank Sampoerna adalah UMKM seperti saat ini.

Sektor mikro kecil dan menengah tersebut masih menjadi penyumbang terbesar penyaluran kredit Bank Sampoerna.

Bahkan, pihaknya akan mengurangi pengaliran kredit kepada financial industry. Pasalnya, dirinya merasa kurang confident dalam menggarap segmen pasar tersebut.

"Kalau sekarang posisi 75% yang diharapkan memang bisa di atas 80%, dan untuk financial industry sengaja kita kurangi sedikit demi sedikit, karena kita tidak terlalu confident di sana," ujarnya.

Ong menyatakan bahwa tahun ini Bank Sampoerna membidik pertumbuhan kredit sebesar 20%. Angka target pertumbuhan tersebut terbilang cukup optimistis dibandingkan industri perbankan yang tahun ini cenderung memasang target tidak terlalu tinggi.

"Memang angka 20% itu terlihat tinggi, tapi karena bank kita masih kecil, ya secara baseline tidak terlalu tinggi sebenarnya," ujarnya.

Pihaknya pun tetap optimistis akan mampu merealisasikan target tersebut seiring semakin ketatnya persaingan untuk menyalurkan kredit pada sektor usaha mikro kecil di Tanah Air.

Sebelumnya diketahui, sampai kuartal III/2017, jumlah keseluruhan kredit UMKM mencapai Rp 4,8 triliun atau tumbuh sebesar 23% dibandingkan kuartal III/2016.

Sementara itu, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross Bank Sampoerna membaik menjadi 3,75% per akhir September 2017, dibandingkan dengan posisi pada periode yang sama tahun lalu sebesar 5,78%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper