Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPN Meningkat: Wapres Jusuf Kalla Yakin Pertumbuhan Ekonomi Lebih Baik

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengisyaratkan pertumbuhan ekonomi kuartal I/2018 akan lebih baik karena peningkatan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai atau PPN.
Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelum mengikuti rapat terbatas tindak lanjut kebijakan satu peta di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (5/2/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelum mengikuti rapat terbatas tindak lanjut kebijakan satu peta di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (5/2/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengisyaratkan pertumbuhan ekonomi kuartal I/2018 akan lebih baik karena peningkatan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai atau PPN.

“Ini belum keluar [pertumbuhan ekonomi] kuartal I/2018, mudah-mudahan cukup baik karena pajak kita lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Kalau PPN itu lebih tinggi, jalan berarti ekonomi meningkat, PPN-nya naik,” katanya di Kantor Wakil Presiden, Selasa (20/3/2018).

Merujuk data penerimaan 2017, realisasi PPN sebesar Rp480,73 triliun atau tumbuh 16,62% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Kinerja PPN tersebut ditopang oleh penerimaan PPN dalam negeri sebesar Rp315,37 triliun tumbuh 15,52% dan PPN impor Rp149 triliun atau tumbuh 21,36%.

Adapun realisasi penerimaan pajak hingga akhir Februari 2018 mencapai Rp153,4 triliun, tumbuh sekitar 13,48% dari periode yang sama pada 2017. Pertumbuhan itu salah satunya ditopang pertumbuhan penerimaan PPN 18,02%.

“Ya itu lah kalau PPN berarti naik konsumsi bisa naik sedikit, karena itu PPN dia bayar daripada transaksi,” ungkapnya.

Hal itu dikatan Jusuf Kalla atau JK pasca menerima perwakilan Bank Dunia. JK menyebut pertemuan itu adalah agenda rutin setiap tiga bulan sekali guna menyampaikan hasil dan evaluasi.

Dalam pertemuan itu dibahas pula masalah kemiskinan, pembangunan, perbaikan investasi, kesehatan, hingga pendidikan.

“Evaluasi tentang keadaan ekonomi kita dari sisi penglihatan World Bank. Mereka menginformasikan kepada kita dan diskusi,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper