Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Ekonomi dan Tensi Dagang Bakal Jadi Fokus Pertemuan G20

Perekonomian dunia diperkirakan terus bertumbuh tahun ini meskipun peringatan dampak negatif dari perang dagang semakin meluas.
Presiden AS Donald Trump berinteraksi dengan Presiden China Xi Jinping di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, AS, 6 April 2017./.Reuters-Carlos Barria TPX
Presiden AS Donald Trump berinteraksi dengan Presiden China Xi Jinping di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, AS, 6 April 2017./.Reuters-Carlos Barria TPX

Bisnis.com, JAKARTA – Perekonomian dunia diperkirakan terus bertumbuh tahun ini meskipun peringatan dampak negatif dari perang dagang semakin meluas.

Dua hal tersebut pun akan menjadi perhatian para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara kelompok 20 (G20) ketika berkumpul di Buenos Aires, Argentina, pada akhir pekan ini.

Pertemuan G20 kali ini merupakan yang pertama kalinya sejak Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif kepada China dan Uni Eropa (UE) pada bulan lalu. Sejauh ini, tarif tersebut telah memicu tarif balasan dari mitra dagang terbesar Negeri Paman Sam tersebut.

Para pemimpin keuangan dan bisnis dari negara G20 pun terus menghitung dampak dari kebijakan proteksionisme dagang yang diterapkan Trump.

Pada awal pekan ini, Gubernur The Fed Jerome Powell menyatakan hambatan dagang dapat mengancam produktivitas dan mengganggu tingkat upah. Sementara itu, Dirut BlackRock Inc. Larry Fink memperingatkan intensitas tensi dagang dapat menjatuhkan sentimen pasar.

“Pertumbuhan global sudah mencapai puncaknya dan segera berbalik [turun]. Di saat yang sama, eskalasi perang dagang AS-China mulai merusak sentimen bisnis dan investasi,” ujar Chua Hak Bin, Ekonom Senior di Maybank Kim Eng Research Pte., Singapura, seperti dilansir Bloomberg, Kamis (19/7/2018).

Namun, ancaman perang dagang itu tampak belum akan mengganggu pertumbuhan global tahun ini. Seperti yang diperkirakan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) di dalam World Economic Outlook (WEO) Juli 2018, perekonomian dunia masih akan tumbuh ke level 3,9% pada 2018.

Pasar juga masih belum terlalu bereaksi terhadap ancaman tensi perdagangan yang dapat merusak pertumbuhan global. Indeks S&P 500 telah naik 5,3% tahun ini dan Indeks STOXX Europe 600 hanya turun 0,5%.

Sementara itu, indeks saham negara berkembang MSCI melemah 7,6% pada 2018 setelah melonjak hingga 35% pada tahun lalu.

Di sisi lain, pebisnis mengaku kesulitan untuk mengabaikan tensi dagang yang mengakibatkan aksi saling balas tarif impor. Pembuat kebijakan di bank sentral AS menyatakan telah banyak mendengar keluhan dari pelaku bisnis terkait tarif.

“Pebisnis menjadi semakin tidak puas. Trump peduli dengan bisnis dan pasar modal, oleh karena itu semoga dia bisa sedikit melunakkan retorika,” kata Nick Wall, Pengelola Portofolio di Old Mutual Global Investors.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper