Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Akan Cermat Mendorong Kinerja Neraca Perdagangan 2019

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut pemerintah akan cermat dalam mendorong kinerja neraca perdagangan pada tahun anggaran 2019.
Menko Perekonomian Darmin Nasution (tengah) saat berdiskusi dengan Menko Polhukam Wiranto (kanan) dan Menteri ESDM Ignasius Jonan sebelum mengikuti rapat terbatas penanganan bencana alam NTB di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (10/8/2018)./Antara-Wahyu Putro A
Menko Perekonomian Darmin Nasution (tengah) saat berdiskusi dengan Menko Polhukam Wiranto (kanan) dan Menteri ESDM Ignasius Jonan sebelum mengikuti rapat terbatas penanganan bencana alam NTB di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (10/8/2018)./Antara-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut pemerintah akan cermat dalam mendorong kinerja neraca perdagangan pada tahun anggaran 2019.

Perbaikan ekspor dan memperlambat impor menjadi dua dari sekian kebijakan yang akan dilakukan untuk merealisasikan berbagai macam pekerjaan rumah yang akan dilakukan pemerintah pada tahun depan.

"Dua kebijakan ini diharapkan memiliki dampak yang cukup besar dalam menjaga kinerja ekspor impor," kata Darmin di Jakarta, Kamis (16/8/2018).

Adapun salah satu kebijakan yang tengah didorong pemerintah misalnya mendorong pemakaian B20. Menurutnya kalau angkanya bisa mencapai 4 juta per tahun bisa menghemat devisa sekitar US$2 miliar.

B20 adalah  implementasi kewajiban pencampuran 20% biodiesel di dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar.

Selain itu kilang Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) akan dihidupkan kembali. Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) juga bisa dioptimalkan dan dilaksanakan lebih konsisten.

"Ini adalah pilar yang akan dilakukan pemerintah untuk memperlambat ekspor," jelasnya.

Sementara itu,  menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, penyusunan Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2019 RAPBN tahun 2019 dilakukan dengan memperhatikan kondisi serta prospek perekonomian global maupun domestik ke depan. 

Sri Mulyani  mengatakan lingkungan ekonomi global mengalami perubahan yang sangat dinamis. Menurutnya beberapa faktor seperti dampak kebijakan proteksionisme dan perang dagang, normalisasi moneter Amerika Serikat, serta risiko geopolitik diperkirakan masih akan menjadi tantangan perekonomian Indonesia 2019. 

Sementara itu dari sisi domestik, Pemerintah bersama Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan akan terus memperkuat kebijakan dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi makro, dengan menjaga inflasi tetap rendah dan nilai tukar yang terkendali, serta mendorong pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper