Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur Bank Indonesia Tekankan Pentingnya Pemberdayaan Perempuan

Pemberdayaan perempuan perlu didorong untuk meningkatkan produktivitas masyarakat, termasuk di Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan sambutan saat menghadiri acara The Bali Fintech Agenda dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF - WBG 2018 di Mangapura Hall, BICC, Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan sambutan saat menghadiri acara The Bali Fintech Agenda dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF - WBG 2018 di Mangapura Hall, BICC, Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, NUSA DUA -- Pemberdayaan perempuan perlu didorong untuk meningkatkan produktivitas masyarakat, termasuk di Indonesia.
 
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan dalam kasus Indonesia, besarnya jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat digunakan untuk meningkatkan akses keuangan, yaitu melalui peningkatan kapasitas. 
 
"Dengan peningkatan kapasitas pengusaha UMKM, layanan perbankan pun akan datang kepada para pengusaha," ujarnya dalam International Banking Seminar G30, dalam rangkaian Annual Meeting IMF-World Bank Group (WBG) 2018, di Bali, Minggu (14/10/2018).
 
Mengingat sebagian besar pelaku UMKM adalah perempuan, Perry memandang langkah ini juga dapat membantu mengatasi ketimpangan gender dalam inklusi keuangan. Keuangan inklusif merupakan salah satu topik besar yang dibahas dalam seminar tersebut.
 
Bertindak sebagai salah satu panelis, Gubernur BI menyampaikan pentingnya digitalisasi dan penggunaan teknologi dalam menjangkau kelompok masyarakat Indonesia yang belum memiliki akses keuangan, mengingat akses terhadap teknologi digital sudah cukup luas di masyarakat.
 
Dia juga mengungkapkan keuangan inklusif untuk pertumbuhan memerlukan adanya sinergi yakni sinergi antara otoritas dan swasta, sinergi antara program sosial dan pengembangan UMKM, serta sinergi antara layanan keuangan dan perbankan dengan layanan digital. 
 
"Sinergi tersebut akan dapat membantu terciptanya akses keuangan yang lebih besar bagi masyarakat," papar Perry.
 
Selain keuangan inklusif, seminar tersebut membahas pula dua topik besar lainnya, yaitu outlook global dari perspektif kebijakan ekonomi dan moneter serta tatanan global yang terbuka dan stabil. 
 
Seluruh pembicara yang hadir adalah tokoh penting dalam bidang ekonomi, termasuk Gubernur Bank of England (BOE) Mark Carney, Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda, Gubernur People's Bank of China (POBC) Yi Gang. Bertindak sebagai moderator adalah Deputi Perdana Menteri Singapura sekaligus Ketua G30 Tharman Shanmugaratnam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper