Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Liburan Natal & Tahun Baru Diprediksi Dongkrak Pendapatan Asuransi Perjalanan

Liburan Natal dan Tahun Baru diprediksi akan memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan premi produk asuransi perjalanan.
Karyawan berdiri di dekat logo beberapa perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan berdiri di dekat logo beberapa perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Liburan Natal dan Tahun Baru diprediksi akan memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan premi produk asuransi perjalanan.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Dody Achmad Sudyar Dalimunthe memperkirakan liburan Natal dan Tahun Baru akan mendongkrak pertumbuhan premi asuransi perjalanan hingga dua kali lipat. Sayangnya, AAUI belum memiliki data mengenai kontribusi pendapatan premi dari sektor ini terhadap industri.

Dody menjelaskan saat ini beberapa perusahaan asuransi telah memodifikasi proteksi yang diberikan pada asuransi perjalanan, seperti penambahan perlindungan terhadap risiko kehilangan bagasi dan keterlambatan pesawat.

 “Pengalaman yang ada menunjukkan bahwa masa liburan memang terjadi peningkatan premi produk-produk asuransi tersebut,” kata Dody kepada Bisnis, Minggu (18/11/2018).

Dody mengatakan dengan sejumlah modifikasi tersebut, minat masyarakat untuk berasuransi perjalanan kian bertambah, terlebih dengan penjualan melalui digital platform, turut memudahkan nasabah dalam memiliki asuransi.

Dody optimistis asuransi travel tumbuh tahun depan melihat perusahaan asuransi yang makin kreatif dalam membuat produk asuransi serta pengoptimalan distribusi channel termasuk digital

“Perusahaan asuransi akan banyak main di travel insurance karena risiko relatif terkendali, nilai pertanggungan tidak terlalu besar. Tinggal yang perlu diantisipasi nanti adalah fraudnya,” ucap Dody..

Dody mengungkapkan meski distribusi lewat digital memudahkan pemasaran, akan tetapi saluran ini juga berpotensi menimbulkan fraud jika salah dalam memilih segmen pasar.

“Fraud potensinya tinggi dalam pemasaran digital, untuk itu perlu antisipasi segmen pasar gang tepat agar efisien,” ucap Dody.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper