Perang dengan Smartphone China, Begini Strategi Samsung

Sholahuddin Al Ayyubi
Kamis, 25 Mei 2017 | 19:22 WIB
Samsung S8/samsung.com
Samsung S8/samsung.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - JAKARTA--PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) optimistis dapat menjadi market leader sepanjang tahun ini untuk pasar smartphone meskipun ponsel asal Negeri Panda tengah menyerbu pasar Dalam Negeri.

Jo Semidang, Corporate Marketing Director SEIN mengemukakan untuk memperkuat kepemimpinan Samsung di pasar smartphone Indonesia, Samsung telah menyiapkan sejumlah ekosistem pada industri elektronik yang dapat disinergikan dengan ponsel Samsung.

"Sejujurnya kami tidak khawatir ya, jika sekarang ini banyak smartphone dari China yang masuk ke sini (Indonesia), karena kami menjual kualitas di ponsel buatan kami," tuturnya di Jakarta, Rabu (24/5).

Berdasarkan data GFK Januari-Desember 2016, untuk kategori mobile phone, Samsung menjadi penguasa market no.1 dengan meraih pangsa pasar sebesar 41% dan untuk smartphone sebesar 42,2% di Indonesia.

Sementara itu, untuk pasar tablet, Samsung juga masih menguasari pasar dengan meraih market hingga mencapai 42,5%. Sama seperti kategori smart TV dengan pasar mencapai angka sebesar 34%.

Jo menjelaskan sampai saat ini ada 3 pilar kekuatan Samsung untuk mempertahankan kepemimpinan di pasar Indonesia seperti mempertajam inovasi, fokus pada konsumen dan berkontribusi kepada masyarakat. Menurutnya, salah satu inovasi yang telah dilakukan oleh Samsung adalah membuat aplikasi MySamsung untuk mendekatkan diri pada konsumen.

"‎Hingga April 2017, MySamsung telah memiliki 1,066 juta registered user dan telah melebarkan jaringan servisnya dari 200 service point, menjadi 268 service point di seluruh Indonesia sampai saat ini," katanya.

Jo juga mengatakan untuk mempertajam sejumlah inovasi‎ pada seluruh produk Samsung, pihaknya telah melakukan ekspansi bisnis dengan akuisisi beberapa perusahaan yang sesuai dengan strategi bisnis Samsung seperti di antaranya adalah Harman International Industries, Viv Labs dan Bixby untuk ponsel Samsung S8.

"Semua ini kami lakukan untuk memperkuat dan mempertajam inovasi kami, sebagai produsen, kami harus terus berinovasi untuk konsumen," ujarnya.

Dia mengatakan peristiwa meledaknya smartphone Samsung Note 7 beberapa waktu lalu juga telah membuat produsen ponsel asal Korea Selatan itu kembali melakukan inovasi dari sisi baterai. Jo menjelaskan saat ini Samsung telah menerapkan 8 kali pengecekan baterai, terutama untuk ponsel Galaxy S8 dan S8plus.

"Nah, dari inovasi ini, kami  berhasil melakukan penjualan pre-order tertinggi sepanjang sejarah yaitu mencapai 51% pre-order ‎lebih tinggi jika dibandingkan dengan pre-order Galaxy S6 dan S7," katanya.

‎Dia berharap ke depan brand Samsung Indonesia akan semakin kuat di masyarakat dan memimpin pasar industri elektronik di Dalam Negeri. Menurut Jo, Samsung juga akan membuat Retail Kiosk Booth untuk melayani konsumen yang telah membeli ponsel Samsung.

"Booth ini nanti akan kami sediakan di setiap gerai resmi Samsung ya. Jadi nanti kalau baru beli ponsel, terus nanti ada upgrade dan yang lainnya, bisa di booth itu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper