Bisnis.com, JAKARTA — Intel menginvestasikan US$1 miliar untuk mendorong inovasi dan adaptasi platform kecerdasan buatan dalam teknologi sistem informasi.
Brian Krzanich, Chief Executive Officer Intel Corporation, mengatakan investasi strategis ini dilakukan untuk mendorong inovasi pada kecerdasan buatan termasuk lewat kerja sama Intel dengan perusahaan lain, pemerintah, akademisi, dan kelompok masyarakat.
“Di Intel, kami berusaha memenuhi komitmen kami terhadap apa yang kami kami janjikan melalui kecerdasan buatan. Mulai dari mengadakan penelitian dalam neuromorphic computing, arsitektur baru, dan paradigma pembelajaran," ujarnya melalui siaran pers, Jumat (22/9).
Intel juga berinvestasi pada perusahaan-perusahaan rintisan yang mengembangkan kecerdasan buatan lewat Intel Capital seperti Mighty AI, Data Robot, dan Lumiata.
"Kami juga turut berinvestasi sebesar US$1 juta untuk perusahaan-perusahaan yang berkontribusi pada kemajuan kecerdasan buatan," katanya.
Intel percaya bahwa kecerdasan buatan akan membawa peluang baru yang signifikan untuk merubah seluruh sektor mulai dari ritel, kesehatan, sampai manufaktur. Kecerdasan buatan juga dinilai berdampak positif terhadap masyarakat luas.
Krzanich mencontohkan aplikasi kecerdasan buatan dalam penelitian tentang kanker, penyakit Parkinson, kelainan otak, hingga membantu pencarian anak hilang. Kecerdasan buatan juga membantu memajukan terobosan dalam penelitian ilmiah tentang perubahan iklim, eksplorasi luar angkasa, serta ekosistem laut.
Intel menyediakan perangkat pendukung kecerdasan buatan dalam kelompok produk Nervana AI. Barisan produk Intel yang tergabung dalam Nervana dikembangkan sehingga mampu menjalankan beban kerja AI pada masa depan dengan fleksibel.
Produk yang tergabung dalam Nervana adalah Intel Xeon Scalable, Intel Mobileye, Intel FPGAs, dan Intel Movidius.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
