Lenovo Tawarkan Layanan Software-Defined Data Center

Dhiany Nadya Utami
Selasa, 27 Maret 2018 | 16:05 WIB
Menkominfo Rudiantara (kanan) berbincang Executive Director Asia Pacific Head Shashank Sharma (kiri), dan Executive Vice President Lenovo Group, Chairman & President Motorola Aymar de Lencqueesaing, di Jakarta, Selasa (19/9)./JIBI-Dedi Gunawan
Menkominfo Rudiantara (kanan) berbincang Executive Director Asia Pacific Head Shashank Sharma (kiri), dan Executive Vice President Lenovo Group, Chairman & President Motorola Aymar de Lencqueesaing, di Jakarta, Selasa (19/9)./JIBI-Dedi Gunawan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Transformasi digital yang tak bisa dihindari membuat bisnis dari berbagai lini berusaha mengubah diri menjadi perusahaan berbasis IT. Bahkan, riset IDC menyatakan 72% responden kini berencana ataupun sudah melakukan apa yang disebut intelligent digital transformation atau transformasi digital secara cerdas.

Melihat hal tersebut, Lenovo kembali memperkuat diri di bisnis pusat data dengan memperkenalkan produk baru mereka yakni model infrastruktur Software-Defined Data Center. Teknologi ini merupakan perluasan dari salah satu portofolio data center ThinkAgile yang diperkenalkan pada pertengahan tahun lalu.

Software-Defined Data Center (SDDC) merupakan integrasi antara sistem dan peralatan teknologi yang mencakup server, penyimpanan, dan teknologi jaringan yang menjadikan infrastruktur IT lebih mudah dikelola. Kontrol dari pusat data jenis ini diautomasi sepenuhnya oleh peranti lunak cerdas termasuk konfigurasi peranti keras.

Solutions Architect Data Center Group Lenovo Indonesia Rakha Siswara mengatakan infrastruktur teknologi merupakan salah satu komponen utama bisnis di era sekarang.

“Lenovo hadir untuk membantu perusahaan yang ingin bermigrasi menjadi perusahaan berbasis IT,” ujar Rakha dalam acara Lenovo Transform, Selasa (27/3/2018).

Rakha menuturkan, dengan SDDC perusahaan yang ingin memperluas infrastruktur IT-nya dapat menghemat deploy time karena semua sistem SDDC telah terintegrasi satu sama lain. Di sisi lain, data center tradisional memakan waktu lebih banyak karena harus mengkonfigurasi sistem satu-persatu.

“Harus urus hardware dulu, terus konfigurasi server dulu lah, terus install operating system. Belum lagi semua [proses] orangnya berbeda. SDDC lebih cepat karena terpusat dan otomatis,” ujar Rakha.

Seluruh teknologi yang masuk ke portofolio ThinkAgile ini didukung langsung oleh peranti keras Lenovo dari lini ThinkSystem. Menurut Product Manager Data Center Group Lenovo Indonesia Daniel Y. Yappy, SDDC Lenovo tidak akan overlapping dengan vendor mitra yang akan menggunakan teknologi tersebut.

“Kami tidak ada legacy yang dijaga, sehingga bisa integrasi dengan apapun,” kata Daniel.

Pengguna juga dapat melakukan kustomisasi dan menyesuaikan skalabilitas dengan kebutuhan kerja perusahannya, meliputi komputasi awan atau cloud, big data, analisis, dan database.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper