Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Bentuk Konsorsium untuk Manfaatkan LTJ

Pemerintah hendak menjadikan rare earths mencapai skala industri. Oleh karena itu dibentuk konsorsium untuk mengembangkan proyek percontohan pemanfaatan logam tanah jarang (LTJ) ini.
 Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah hendak menjadikan rare earths mencapai skala industri. Oleh karena itu dibentuk konsorsium untuk mengembangkan proyek percontohan pemanfaatan logam tanah jarang (LTJ) ini.

Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Harjanto mengatakan sekarang diperkirakan ada 7 juta ton cadangan LTJ di dalam mineral monasit di Provinsi Bangka Belitung. LTJ ini mengandung thorium dan uranium.

“Thorium lebih aman, radioaktifnya lebih rendah dari uranium. LTJ bisa dimanfaatkan untuk industri hilir berupa magnet, ketahanan energi, dan transportasi,” tuturnya, di Jakarta, Kamis (10/7/2014).

Pengembangan lebih lanjut pemanfaatan LTJakan dikerjakan konsorsium yang terdiri dari pemerintah dan instansi penelitian. Mereka adalah Kemenperin, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BTPT), Batan, Universitas Indonesia, Surya University, Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM), Kementerian ESDM, serta Puslitbang Teknologi Mineral dan Batu Bara (Tekmira).

“Akan ada konsorsium untuk memanfaatkan LTJ untuk dikembangkan ke industri turunannya, bisa di sektor energi, transportasi, maupun elektronika. Selama ini LTJ dibawa begitu saja ke luar negeri,” ucap Harjanto.

Kebutuhan logam tanah jarang di dunia pada 2010 mencapai 136.000 ton per tahun. Jumlahnya diperkirakan meningkat hingga 185.000 ton per tahun pada 2015. Lebih dari 90% kebutuhan rare earths dunia sekarang dipasok dari China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper