Bisnis.com, JAKARTA -- Fasilitas helpdesk dan crisis center lengkap dengan sistem pendataan dan kedatangan TKI (sipendaki) online akan didirikan di seluruh bandara untuk melayani kepulangan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Tanah Air.
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Gatot Abdullah Mansyur menargetkan akhir tahun ini fasilitas tersebut sudah bisa difungsikan di seluruh bandara yang ada di Indonesia.
Gatot menjelaskan, pada dasarnya seluruh bandara telah menyiagakan petugas yang siap membantu proses kepulangan TKI di bandara, hanya saja dalam pelaksanaannya masih belum maksimal. Sementara fasilitas sipendaki online sejauh ini belum mampu disediakan di seluruh bandara.
"Sebenarnya pelayanan dari dulu sudah ada, sekarang hanya pengoptimalan saja dengan ditambahkan sistem pendataan itu," kata Gatot kepada Bisnis.com, Kamis (23/10/2014).
Pengadaan fasilitas ini adalah salah satu upaya perbaikan sistem tata kelola pengiriman, perlindungan, serta kepulangan TKI yang diinstruksikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan.
Sejak munculnya instruksi tersebut pada September lalu, pihak BNP2TKI hanya bertanggungjawab memberikan pendampingan terhadap TKI yang bermasalah. Sementara untuk TKI yang tidak bermasalah bisa pulang secara mandiri.
Helpdesk dan crisis centre adalah sistem manajemen untuk membantu proses kepulangan TKI terkait pertanyaan, pelayanan, support teknis, atau komplain terhadap pelayanan kepulangan di bandara yang dikoordinasikan oleh BNP2TKI.
"Misalnya TKI yang dideportasi itu akan kami dampingi melalui helpdesk itu, termasuk TKI yang sakit. Makanya ini [helpdesk dan crisis centre] harus dioptimalkan di seluruh bandara," imbuh Gatot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
