Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2015, Semen Padang Naikkan Harga 6%

PT Semen Padang menaikkan harga jual hingga 6% pada 2015, untuk menyesuaikan tarif angkutan dan biaya produksi yang membengkak akibat kebijakan penaikan harga BBM bersubsidi oleh pemerintah.
Produksi hanya tumbuh 1% atau 5,5 juta ton. /Bisnis.com
Produksi hanya tumbuh 1% atau 5,5 juta ton. /Bisnis.com

Bisnis.com, PADANG—PT Semen Padang menaikkan harga jual hingga 6% pada 2015, untuk menyesuaikan tarif angkutan dan biaya produksi yang membengkak akibat kebijakan penaikan harga BBM bersubsidi oleh pemerintah.

Direktur Utama PT Semen Padang Benny Wendry mengatakan perseroan harus melakukan penyesuaian harga agar kenaikan tersebut tidak berdampak menggerus laba perusahaan.

“Mau tidak mau harus ada penyesuaian. Kami perkirakan kenaikan rata-rata sekitar 6% tahun depan,” katanya kepada Bisnis, Senin (24/11).

Dia menyebutkan manajemen tengah merumuskan kemungkinan naik tidaknya harga semen menjelang tutup tahun. Namun, yang pasti harga pada 2015 diperkirakan naik 6%.

Benny menuturkan kenaikan BBM bersubsidi ikut mempengaruhi beban operasional distribusi, terutama untuk pasar luar Sumbar yang dominan menggunakan angkutan darat. Peningkatan ongkos angkutan itu hingga di atas 10%.

Belum lagi, beban listrik yang mencapai 12% dari total beban operasional perusahaan. Kondisi itu, sebut Benny menuntut dilakukannya penyesuaian harga.

Meski ada kebijakan menaikkan harga semen tahun depan, dia meyakini pasar semen tertua di Indonesia tersebut bakal meningkat. Untuk kawasan Sumatra manajemen berani menargetkan penguasaan pasar hingga 45% dari total konsumsi semen.

PENJUALAN NAIK

Dirut yang baru menjabat sejak 10 November lalu itu, menargetkan pertumbuhan penjualan hingga 6% tahun depan, lebih tinggi dari penjualan tahun ini yang hanya tumbuh 4%.

“Tahun 2015 kami prediksi lebih baik, karena ada kebijakan presiden Jokowi memprioritaskan pembangunan bidang infrastruktur. Secara tidak langsung akan berdampak terhadap penjualan semen,” katanya.

Benny menilai kebijakan pemerintah itu akan meningkatkan permintaan konsumsi semen, sehingga perseroan melakukan antisipasi dengan meningkatkan kapasitas produksi.

Semen Padang menargetkan peningkatan produksi 40% dalam rentang dua tahun yang berasal dari pabrik Indarung VI dan pabrik di Dumai Riau. Kedua pabrik itu, memiliki kapasitas 3 juta ton per tahun untuk Indarung VI dan Dumai sebanyak 900.000 ton.

“Pabrik Indarung VI mulai beroperasi pada 2016, sedangkan per Desember tahun ini, pabrik di Dumai, Riau sudah mulai dioperasikan,” sebutnya.

Tambahan dua pabrik baru itu membuat total kapasitas produksi Semen Padang mencapai 10,5 juta ton pada 2016, dengan produksi saat ini baru mencapai 6,8 juta ton.

Benny memaparkan per Oktober 2014 penjualan semen masih tumbuh 4% menjadi 5,9 juta ton, sedangkan produksi hanya tumbuh 1% atau 5,5 juta ton. Tekanan terhadap ekonomi nasional dinilai ikut mempengaruhi lambatnya pertumbuhan.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper