Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenperin: Besi Baja Tumbuh Lebih dari 13% Tahun Depan

Kementerian Perindustrian memproyeksikan bisnis industri besi dan baja domestik pada 2015 akan lebih baik dibandingkan tahun ini.n
Hasil penanaman kapital ini baru bisa dipetik setidaknya mulai tahun depan. /Bisnis.com
Hasil penanaman kapital ini baru bisa dipetik setidaknya mulai tahun depan. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perindustrian memproyeksikan bisnis industri besi dan baja domestik pada 2015 akan lebih baik dibandingkan tahun ini.

Kini pemerintah memiliki kelonggaran dalam alokasi dana untuk proyek infrastruktur. Penghematan anggaran negara dari kenaikan harga bensin bersubsidi akan menambah belanja modal yang mayoritas akan dialokasikan untuk infrastruktur.

Direktur Industri Material Logam Dasar Ditjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Budi Irmawan meramalkan peluang bisnis industri besi dan baja akan membesar sejalan dengan pelaksanaan berbagai proyek infrastruktur mulai 2015.

"Peluang tentu membesar apalagi [ada tambahan belanja modal] dari pengalihan subsidi bahan bakar minyak. Saya antisipasi pertumbuhan industri besi dan baja pada 2015 lebih dari 13%," katanya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (25/11/2014).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Kemenperin diketahui sektor logam dasar besi dan baja tumbuh 6,93% sepanjang tahun lalu. Khusus pada semester pertama tahun ini cuma tumbuh 1,42%, padahal pada periode yang sama tahun lalu mencapai 10,59%.

Permintaan besi dan baja di dalam negeri diharapkan terdongkrak melalui berbagai proyek infrastruktur yang didanai negara mulai 2015. Saat ini pemerintah memiliki keleluasaan menambah belanja modal Rp120 triliun dalam APBN 2015, sebagian besar akan disalurkan ke infrastruktur.

Budi memperkirakan kebutuhan logam dasar besi dan baja pada tahun depan mencapai 12 juta ton. Saat ini konsumsi di dalam negeri di kisaran 10 juta ton. "[Mengikuti tren penaikan permintaan] hulu bergerak investasi untuk memperbesar pasokan," ucapnya.

Budi tak merinci investasi baru apa saja yang kini terbenam di sektor hulu besi dan baja. Dirinya hanya menyatakan hasil penanaman kapital ini baru bisa dipetik setidaknya mulai tahun depan atau awal 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper