Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krakatau Steel Perluas Cakupan Bisnis Pipa

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melakukan ekspansi pada lini bisnis produksi pipa senilai Rp350 miliar. Anak usaha perseroan, PT KHI Pipe Industries, kini memproduksi pipa baja berlapis yang ditanam di dasar laut bagi kebutuhan industri migas.
Produksi pipa baja Krakatau Steel. Cakupan bisnis diperluas/Bisnis
Produksi pipa baja Krakatau Steel. Cakupan bisnis diperluas/Bisnis

Bisnis.com, BANTEN-- PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melakukan ekspansi pada lini bisnis produksi pipa senilai Rp350 miliar. Anak usaha perseroan, PT KHI Pipe Industries, kini memproduksi pipa baja berlapis yang ditanam di dasar laut bagi kebutuhan industri migas.

Direktur Produksi dan Teknik PT KHI Pipe Industries Nizar Rahmat menyatakan pabrik baru untuk memproduksi pipa berlapis itu berkapasitas 115.000 ton per tahun. Total kapasitas pabrik kini mencapai 220.000 ton per tahun.

"Pabrik pipa berlapis sekarang sedang dapat pesanan dari PHE sebanyak 2.700 ton yang harus selesai Desember, sekarang baru terpenuhi 40%," tuturnya, di Cilegon, Banten, Rabu (26/11/2014).

Pada sisi lain KS juga memperluas cakupan pasar di dalam negeri melalui ekspansi ke sektor otomotif. Bersama Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation (NSSMC), perseroan pelat merah ini akan memproduksi baja untuk kendaraan bermotor mulai 2017.

Kini pangsa pasar KS di pasar baja otomotif sekitar 7% - 13%. Melalui pabrik hasil patungan dengan NSSMC, PT Krakatau Nippon Steel Sumikin (KNSS), perseroan menargetkan pangsa pasar naik menjadi 27%.

Melalui kemitraan tersebut seluruh pesanan baja otomotif yang masuk ke Nippon akan diteruskan kepada perusahaan patungan dengan KS. "Tantangan terbesar dari sisi kebijakan, bagaimana agar prinsipal otomotif Jepang secepatnya melokalisasi komponennya," kata Irvan.

KNSS akan memproduksi baja lembara berupa annealed cold-rolled steel dan hot-dip galvanized steel sebanyak 480.000 ton per tahun. Kebutuhan baja otomotif nasional setiap tahun sekitar 1 juta ton untuk pelat, 500.000 ton untuk hot rolled, dan 500.000 ton lainnya cool rolled.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper