Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Pemda Tidak Suka, Kenapa Lion Air Pilih Pesawat Baling-baling?

Pesawat ATR-72-600
Pesawat ATR-72-600

ROMA, Bisnis.com--Maskapai penerbangan Lion Air kembali memesan 40 unit pesawat bermesin baling-baling buatan pabrik pesawat Eropa, ATR dengan nilai pesanan mencapai US$ 1 miliar. Apa sih keistimewaan pesawat ini?

Meski berpenggerak baling-baling, mesin ATR-600 yang dipesan Lion tersebut merupakan mesin turbo propeler--sering disingkat turboprop--yang memiliki prinsip seperti mesin jet. Jadi, baling-baling ini tidak digerakkan oleh mesin piston, layaknya pesawat terbang zaman dulu.

Bos Lion Group--induk perusahaan penerbangan Lion Air, Wings Air,  Malindo Air dan Thail Lion Air--Rusdi Kirana menyatakan pesawat ATR-600 merupakan salah satu pesawat modern yang ada saat ini.

"Ini hemat bahan bakar dan akan memenuhi pertumbuhan masa depan penerbangan Lion Group. Pesawat ATR 72-600  memungkinkan kami melayani dengan frekuensi tinggi untuk mencapai kinerja ekonomi yang bagus, " ujarnya di sela-sela penandatanganan order 40 pesawat ATR-72-600 dengan CEO ATR, Patrick de Castelbajac, di Roma, Kamis (27/11).

Pesawat ATR-600 dengan tempat duduk 72 penumpang ini mampu mendarat di landasan pendek, yang cukup banyak tersebar di berbagai kota di Indonesia. Jadi, dengan kemampuan itu maka ATR-600 yang memiliki jarak terbang maksimal 825 mil ini akan cocok bila dipergunakan sebagai pesawat penghubung di berbagai kota itu.

Penggunaan mesin turboprop besutan Pratt & Whitney tipe 172M mampu membuat konsumsi avtur menjadi lebih irit. Untuk jarak terbang yang sama, ATR-600 diklaim mampu irit bahan bakar 40% ketimbang pesawat kompetitor sejenis.

Best practise IATA mensyaratkan pesawat dikatakan irit bila jumlah bahan bakar yang digunakan untuk mengangkut satu orang penumpang sejauh 100 km adalah 3 liter. Nah, ATR-72 600 diklaim mampu minum avtur kurang dari 3 liter. Jelas, kemampuan irit bahan bakar ini sesuatu hal yang dibutuhkan oleh maskapai penerbangan seperti halnya Lion Air. Jadi tidak heran bila Lion Air memesan hingga 10 unit pesawat ATR.

Selain soal irit avtur, pesawat ATR-600 juga diklaim memiliki tingkat kebisingan yang lebih rendah. Desain kabin pun dirancang seperti halnya pesawat jet modern lain sehingga penumpang merasa lebih nyaman selama penerbangan.

Dengan sejumlah kemampuan itu, ternyata masih ada pihak yang kurang suka bila Lion Air menggunakan pesawat baling-baling.

"Banyak pemerintah daerah yang kurang suka dengan pesawat baling-baling. Dianggapnya kurang bergengsi, kalah kelas dengan [pesawat] jet,"ujar Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait.

Padahal, lanjut dia, untuk rute-rute regional jarak pendek seperti yang ada di berbagai kota di Indonesia, penggunaan pesawat baling-baling seperti ATR-600 ini merupakan yang paling cocok.

"Pemda maunya pesawat jet. Padahal banyak di daerah kapasitas penumpangnya belum mencukupi untuk pesawat jet. Skala [penumpang] di berbagai kota itu ya masih pesawat seperti ATR ini,"kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Y. Bayu Widagdo
Editor : Y. Bayu Widagdo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper