Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK DUNIA: Perdagangan Fluktuatif, WTI dan Brent Anjlok

Harga minyak dunia turun tajam dalam perdagangan fluktuatif pada Kamis (Jumat pagi WIB), mendorong acuan kontrak berjangka AS ke titik terendah baru dalam lima tahun di tengah kekhawatiran melimpahnya pasokan global.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, NEW YORK --Tekanan harga dialami minyak mentah WTI dalam perdagangan Kamis waktu New York atau Jumat (19/12/2014) pagi WIB.

Minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, jatuh 2,36 dolar AS menjadi berakhir pada 54,11 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Itu adalah harga terendah sejak awal Mei 2009.

Patokan internasional, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari menetap di 59,27 dolar AS per barel di London, turun 1,91 dolar AS dari tingkat penutupan Rabu.

Kontrak WTI AS telah bergerak sedikit lebih tinggi pada pembukaan sesi perdagangan -- didukung oleh laporan resmi Rabu yang menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun pada pekan lalu -- tetapi kemudian mulai melemah dan mempercepat kerugiannya di jam terakhir perdagangan.

"Kami melihat banyak volatilitas dan volatilitas ini tampaknya bakal bertahan sampai akhir tahun, " kata Carl Larry dari Frost & Sullivan.

"Banyak hari libur sekarang," katanya, dengan menekankan bahwa para trader menjadikan peristiwa-peristiwa makroekonomi AS yang penting sebagai referensi seperti laporan kesempatan kerja November Jumat lalu dan keputusan kebijakan Federal Reserve pada Rabu.

Ketua Fed Janet Yellen, dalam konferensi pers Rabu setelah pertemuan kebijakan moneter dua hari, mengatakan penurunan dramatis dalam harga minyak global baik bagi ekonomi AS, negara pengimpor neto minyak, karena konsumen mendapatkan tambahan dolar untuk meningkatkan belanja.

Harga minyak anjlok dari posisi Juni di atas 100 dolar AS per barel, dan OPEC, kelompok produsen minyak yang memasok sekitar 40% minyak mentah dunia, telah menolak untuk memangkas produksinya.

Arab Saudi, produsen OPEC terkemuka mengatakan pada Kamis bahwa tekanan kompetitif telah mencegahnya untuk mengurangi produksi, dan kerajaan dapat bertahan dari kejatuhan harga minyak.

"Sulit, atau bahkan tidak mungkin, untuk Arab Saudi atau OPEC melakukan setiap tindakan yang akan menyebabkan penurunan dalam pangsa pasar (mereka) dan meningkatkan pangsa pasar orang lain yang tidak termasuk kartel," ujar Menteri Perminyakan Ali al-Nuaimi kepada kantor berita resmi Saudi Press Agency.

Tim Evans dari Citi Futures mengatakan komentar Nuaimi yang dipandang oleh beberapa pihak sebagai keengganan untuk menyerahkan pangsa pasar, menunjukkan "sebuah komitmen untuk mempertahankan produksi terlepas dari penurunan dalam harga atau proyeksi surplus pasokan/permintaan 2015."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Saeno
Sumber : Antara/AFP

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper