Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kunjungan Raja Arab Berpotensi Dorong Turis Timteng ke Bali

Kunjungan wisatawan mancanegara asal negara-negara di kawasan Timur Tengah ke Indonesia selama ini masih relatif kecil, akibat berbagai faktor salah satunya belum adanya promosi secara intensif seperti ke negara-negara potensial lainnya yang memasok turis ke negeri ini
Raja Salman bin Abulaziz./.Reuters-Gary Cameron
Raja Salman bin Abulaziz./.Reuters-Gary Cameron

Bisnis.com, JAKARTA- Kunjungan wisatawan mancanegara asal negara-negara di kawasan Timur Tengah ke Indonesia selama ini masih relatif kecil, akibat berbagai faktor salah satunya belum adanya promosi secara intensif seperti ke negara-negara potensial lainnya yang memasok turis ke negeri ini.

Meskipun jumlahnya relatif kecil, namun turis asal negara tersebut dikenal royal dalam membelanjakan uangnya kala berlibur ke Pulau Dewata. Mereka umumnya berlibur bersama keluarga yang tengah menjalani bulan madu.

Wisatawan dari Timur Tengah merupakan salah satu pelancong kelas premium dengan tingkat pengeluaran yang tinggi yakni sekitar 2.000 dolar AS untuk sekali kunjungan.

Adanya kunjungan kenegaraan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia khususnya Bali, selama seminggu, pada 3-9 Maret 2017 akan mampu memberikan dampak positif dalam meningkatkan kunjungan turis dari negara-negara di Timur Tengah ke Indonesia, khususnya Bali pada masa mendatang, tutur Pengamat Pariwisata Ida Bagus Lolec Surakusuma seperti dikutip Antara, Sabtu (25/2/2017).

Pria kelahiran Gria Telabah Denpasar, 28 Oktober 1950 yang sempat melanglang buana ke berbagai negara di belahan dunia untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, khususnya Bali yang kini telah membuahkan hasil itu mengatakan, bagi pariwisata Bali kunjungan tamu negara itu sangat jelas dampaknya terhadap berapa pesawat yang mendarat karena mengangkut rombongan besar sekitar 1.500 orang termasuk sepuluh menteri dan 25 pangeran.

Bali dan Indonesia umumnya akan mendapat promosi secara gratis ke mancanegara terhadap kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud yang sekaligus liburan ke Pulau Dewata.

Seluruh rombongan tamu negara itu tentu akan mendapat pelayanan dan pengamanan yang maksimal, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, karena hal itu akan memberikan citra negatif bagi Indonesia.

Menteri Pariwisata Arief Yahya tentu memanfaatkan momentum kunjungan raja tersebut untuk lebih mempopulerkan pariwisata Indonesia, khususnya Bali guna lebih menarik wisatawan dari negara-negara di Timur Tengah.

Untuk itu pemerintah, termasuk Pemprov Bali dan seluruh masyarakat serta komponen di daerah ini dapat berperanserta dalam menyukseskan kunjungan negara Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud.

Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Ajun Komisaris Besar Hengky Widjaja, pihaknya akan mengawal kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud selama berlibur di Pulau Dewata, pada 3 - 9 Maret 2017.

Ribuan polisi dari Polda Bali dan polres satuan wilayah itu akan bertugas mengawal dan mengamankan, baik pengamanan fisik, lokasi maupun rute perjalanan. Dipastikan penguasa dari negeri kaya minyak itu bersama keluarga kerajaan akan mengunjungi sejumlah objek wisata di Bali.

Dimaknai secara khusus Ida Bagus Lolec yang sering mendapat kepercayaan untuk ikut bergabung dalam tim Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk mengadakan promosi pariwisata ke mancanegara mengatakan, kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia, khususnya Bali dimaknai secara khusus karena Pulau Dewata selama ini memiliki kekuatan seni budaya yang bernafaskan Hindu.

Kunjungannya ke Bali akan melihat secara langsung keindahan panorama alam Pulau Dewata, keunikan seni budaya yang selama ini memang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara.

Bali hanyalah sebuah pulau kecil dengan luas 5.632,86 kilometer persegi atau 0,29 persen dari luas daratan Nusantara, namun memiliki kelengkapan berbagai unsur yakni empat danau, tiga buah gunung, puluhan sungai dan kawasan hutan yang memanjang dari pesisir barat hingga timur.

Perpaduan sawah yang berundak-undak, lembah, pesisir pantai dan gunung menjadi satu kesatuan panorama alam yang menambah daya tarik Bali, disamping inovasi dan kreasi manusia Bali dalam melestarikan keunikan seni budaya yang diwarisi masyarakatnya setempat.

Untuk itu keutuhan dan kelestarian Bali ke depan harus dapat terpelihara dengan baik, jangan sampai terjadi pembangunan fisik secara berlebihan yang pada akhirnya menghilangkan keindahan panorama alam dan tradisi masyarakat setempat.

Dengan demikian Bali yang kondisinya yang tidak begitu luas jangan sampai mengalami pembangunan fisik yang berlebihan, yang dapat menghilangkan daya tarik bagi wisatawan. Jika hal itu sampai terjadi, maka Bali tidak lagi memiliki daya tarik dan "taksu" sehingga keberadaannya akan sama dengan pulau-pulau lainnya di Nusantara.

Oleh sebab itu siapapun pemimpinnya harus mampu mempertahankan daya tarik Bali yakni keindahan panorama alam, kelestarian seni budaya, adat dan tradisi yang diwarisi masyarakat secara turun temurun.

Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengatakan, pemerintah setempat menginginkan lewat kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Pulau Dewata dapat membantu daerahnya untuk membangun infrastruktur kepariwisataan.

Kunjungan Raja Arab diharapkan dapat mendorong kemajuan pariwisata Bali dan bisa membantu Indonesia khususnya Bali dalam membangun fasilitas dan infrastruktur kepariwisataan.

"Kami mendapat isu kalau Raja Salman sebelumnya pernah mengatakan kalau Brunei Darussalam saja mempunyai hotel di Bali, masak dirinya tidak mempunyai hotel juga di Pulau Dewata," katanya.

Ungkapan itu mendapat sambutan positif dan berharap Raja Arab mau berinvestasi dalam berbagai bidang di Bali. Entah itu pembangunan infrastruktur jalan tol atau pembangunan bandara Bali utara, stadion dan lain sebagainya sepanjang bisa dikomunikasikan.

General Manager PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi menjelaskan, pihaknya menyiapkan lahan parkir yang khusus disediakan bagi pesawat Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud selama berlibur di Bali, 3-9 Maret 2017.

Selain itu memberikan kenyamanan dan kelancaran arus lalu lintas penerbangan dengan menjalin koordinasi bersama instansi terkait lainnya yang dipusatkan di Base Operation Lanud Ngurah Rai.

Kehadiran Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud dengan rombongan besar menggunakan beberapa unit pesawat khusus itu diharapkan sukses, lancar dan menyenangkan, sehingga mampu merangsang minat pelancong dari kawasan Timur Tengah untuk mengikuti jejaknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper