Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenperin Dorong Lahirnya Produk Brand Lokal

Kementerian Perindustrian mendorong lahirnya produk bermerek lokal namun berdaya saing global yang dihasilkan oleh industri kecil dan menengah (IKM) dalam negeri.
Perajin membuat sandal dan sepatu batik yang akan diekspor, di Polehan, Malang, Jawa Timur, Senin (11/1)./Antara-Ari Bowo Sucipto
Perajin membuat sandal dan sepatu batik yang akan diekspor, di Polehan, Malang, Jawa Timur, Senin (11/1)./Antara-Ari Bowo Sucipto

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian mendorong lahirnya produk bermerek lokal namun berdaya saing global yang dihasilkan oleh industri kecil dan menengah (IKM) dalam negeri.

Salah satu produk yang telah menembus pasar ekspor misalnya alas kaki.

Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih menyampaikan untuk mendorong produksi alas kaki oleh IKM lokal, Kemenperin telah membangun Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) yang dapat menjadi sarana menumbuhkan industri-industri alas kaki.

“BPIPI berperan dalam peningkatan standar kompetensi sumber daya manusia industri, menumbuhkan wirausaha baru, dan mendorong program national branding untuk industri alas kaki,” ungkap Gati di Jakarta, Rabu (22/3).

Mengenai penguatan merek nasional, Gati menyebutkan, yang sudah terealisasi pada produk alas kaki melalui inisiasi dari Kemenperin, yakni Sepatu Ekuator dengan desain premium khusus pria.

Sepatu Ekuator memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai 80%. Menurut Gati, sepatu ini diproduksi oleh pengrajin yang sudah berpengalaman puluhan tahun.

“Dengan pemilihan bahan baku yang terbaik, konstruksinya juara, hingga pengerjaannya yang apik membuat Ekuator hadir dengan kualitas yang beda dari sepatu-sepatu lain,” ungkapnya.

Sepatu Ekuator yang dijual seharga Rp2,5 juta ini diproduksi oleh IKM Fortuna Shoes di Bandung, Jawa Barat.

Gati optimistis, peluang pengembangan IKM alas kaki di dalam negeri masih cukup besar karena dalam lima tahun terakhir terjadi peningkatan signifikan terhadap konsumsi perkapita masyarakat Indonesia terhadap alas kaki yang semula hanya 2 pasang menjadi lebih dari 3 pasang per tahun.

“Di masa mendatang, kami proyeksikan konsumsi alas kaki semakin naik seiring pertumbuhan penduduk dan daya beli masyarakat yang meningkat,” ungkapnya.

Kemenperin mencatat, pada tahun 2016, penambahan investasi IKM alas kaki diperkirakan sebesar Rp2.8 triliun dengan nilai produksinya sebesar Rp22,98 triliun.

Pada tahun 2017, nilai produksi sektor ini diproyeksikan meningkat hingga Rp24,25 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper