Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wisman Australia dan Eropa Dinilai Masih Prospektif bagi Pelaku Perhotelan di Bali

Managing Director Legian Hotel Management Irma Djohan mengungkapkan saat ini wisatawan mancanegara asal Australia dan Eropa masih mendominasi komposisi pengunjung hotel yang dikelolanya.
Pesawat udara mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Sabtu (24/3)./JIBI-Abdullah Azzam
Pesawat udara mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Sabtu (24/3)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Managing Director Legian Hotel Management Irma Djohan mengungkapkan saat ini wisatawan mancanegara asal Australia dan Eropa masih mendominasi komposisi pengunjung hotel yang dikelolanya.

“Untuk proporsi wisatawan domestik yang menggunakan hotel kami hanya 20%. Komposisi wisatawan yang datang didominasi turis asal Australia disusul pelancong asal Eropa,” kata Irma kepada Bisnis.com, Rabu (29/3).

Dia mengaku saat ini mulai adanya peningkatan kunjungan turis yang datang ke Bali. Hal itu dinilai membaik dibandingkan dengan tahun lalu karena adanya penurunan yang cukup besar pada tahun lalu.

“Kondisi ekonomi global pada 2016 membuat penurunan bisa mencapai 35%,” imbuh dia.

Dia menilai meski ada kenaikan pada awal tahun ini, jumlah tersebut belum mampu menutupi penurunan yang terjadi tahun sebelumnya. Namun, pihaknya mengaku optimis dengan peningkatan penggunaan jasa perhotelan di Bali pada 2017.

Terkait strategi pemasaran yang digunakan, Irma mengaku melakukan kerja sama dengan penyedia layanan travel dari seluruh dunia. Pasalnya, wisatawan yang menginap di hotel miliknya berasal dari luar negeri.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Bali pada bulan Januari 2017 mencapai 460.824 kunjungan. Jumlah itu naik sebesar 31,44 persen dibandingkan dengan bulan Januari 2016. 

Komposisi wisman yang datang ke Bali menurut data tersebut masih didominasi turis asal Tiongkok dengan persentase sebesar 32,10% kemudian disusul Australia dengan 19,86%. Amerika Serikat dan Jepang menyusul di posisi selanjutnya dengan komposisi tak lebih dari 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper