Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bangun Pabrik Fabrikasi Baja, Perusahaan Perancis Ini Gandeng Wika

PT Matire Bridge Building Indonesia, perusahaan konstruksi dan baja asal Perancis, menggandeng PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, untuk mengembangkan pabrik fabrikasi baja berteknologi tinggi di tanah air.
Direktur Keuangan WIKA A.N.S.Kosasih (kiri), bertukar naskah dengan Chairman PT Matiere Bridge Building Indonesia Philippe Matiere (kedua kanan), disaksikan Presiden Prancis Francois Hollande, saat penandatanganan kerja sama di Jakarta, Rabu (29/03)./JIBI-Dwi Prasetya
Direktur Keuangan WIKA A.N.S.Kosasih (kiri), bertukar naskah dengan Chairman PT Matiere Bridge Building Indonesia Philippe Matiere (kedua kanan), disaksikan Presiden Prancis Francois Hollande, saat penandatanganan kerja sama di Jakarta, Rabu (29/03)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com,JAKARTA—PT Matière Bridge Building Indonesia, perusahaan konstruksi dan baja asal Perancis, menggandeng PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, untuk mengembangkan pabrik fabrikasi baja berteknologi tinggi di tanah air.

Nota kesepahaman antara Wika dengan Matière dilakukan antara Direktur Keuangan Wika Steve Kosasih dan Philippe Matière, CEO Matière, Rabu (29/03). Penandatanganan disaksikan langsung oleh Presiden Perancis François Hollande. 

Direktur Keuangan Wika Steve Kosasih mengatakan, kerja sama mencakup tiga hal. Pertama, Matière akan bermitra dengan Wika dalam mengerjakan proyek infrastruktur mendatang di dalam negeri. 

Kedua, alih teknologi antara kedua perusahaan. Ketiga, kesempatan Wika bermitra dengan Matière untuk mendapatkan peluang proyek infrastruktur di luar negeri, terutama di negara -negara yangg telah dimasuki Matière, seperti Filipina, India, dan beberapa negara di Afrika. 

"Yang membuat kami tertarik adalah komitmen dari Matiére yang menyatakan bahwa produk fabrikasi yang akan dihasilkan akan mengandung 91% local content. Ini berarti kami sebagai BUMN tidak hanya menjadi tukang tetapi juga berperan besar dalam proses produksi,” ujarnya, Rabu (29/03). 

Menurutnya, pembangunan pabrik dan fasilitas produksi rangka baja jembatan dan jalan tol tersebut akan menggunakan teknologi ultra high performance concrete di mana produk rangka baja dan beton yang diproduksi akan lebih ringan, lebih tipis namun jauh lebih kuat serta dapat diproduksi dalam bentuk modular sehingga mempermudah perencanaan dan mempercepat pemasangan dalam berbagai proyek infrastruktur.

Dengan teknologi tersebut, pemasangan dan penyambungan modul atau segmen jembatan dan jalan tol yang dulunya dalam hitungan hari atau jam diklaim dapat diselesaikan dalam hitungan menit 

Nantinya, pabrik tersebut akan menyerap produksi baja dari PT Krakatau Steel Tbk. Meski demikian, pihaknya tetap perlu mengimpor alat penyambung baja berteknologi tinggi dari Perancis karena alat tersebut belum tersedia di tanah air. 

"Untuk produksi baja kami dan Matieré akan mengadakan kerjasama dengan Krakatau Steel. Hal ini akan mendongkrak juga sinergi BUMN," tambahnya. 

Philippe Matière, CEO Matière, mengatakan Indonesia menjadi target utama perusahaan yang dipimpinnya saat ini. Beberapa faktor seperti pertumbuhan ekonomi yang konstan dalam beberapa tahun terakhir, dan besarnya alokasi anggaran pembangunan infrastruktur yang dikeluarkan pemerintah menjadi pertimbangan utama. 

“Kami telah memasuki Filipina, Papua Nugini. Tentu saja Indonesia sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara menjadi target kami,” ujarnya. 

 

Pihaknya menilai Wika merupakan mitra terbaik untuk kerja sama ini, seiring dengan banyaknya proyek infrastruktur yang dikerjakan Wika. 

Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya membidik proyek potensial di bidang transportasi, seperti jembatan, jalan layang, jalan tol di tanah air.

“Kami juga bisa membangun jembatan apung. Sebagai negara kepulauan, Indonesia tentu butuh untuk menyambungkan pulau-pulau tersebut di masa mendatang,” ujarnya. 

Steve mengatakan, kebutuhan pembangunan jalan dan jembatan di Indonesia semakin meningkat seiring dengan semakin berkembangnya perekonomian di setiap daerah di Indonesia. 

''Saat ini dari target kontrak baru senilai sekitar 43 triliun rupiah, kami telah memperoleh sekitar 34,6% di minggu III Maret, di mana sebagian besar berasal dari proyek-proyek infrastruktur,'' ujarnya.

Menurutnya, sejumlah proyek ini tentunya menjadi peluang bagi Matiere untuk turut terlibat ke depannya, bila sesuai dengan teknologi jembatan modular yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. 

Adapun pada tahun ini, Wika telah mengantongi beberapa kontrak untuk pekerjaan jalan dan jembatan di antara pembangunan jalan tol Serang-Panimbang senilai Rp2,85 triliun, tol Cengkareng-Kunciran senilai Rp1,98 triliun, Natar Bora Road di Timor Leste senilai Rp157,7 miliar, sedangkan untuk pembangunan jembatan diantaranya jembatan Tumbang Sumba Kalimantan Tengah senilai Rp259,4 miliar dan pembangunan jalan dan jembatan di Soibada Timor Leste dengan nilai kontrak Rp98,4 miliar.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Deandra Syarizka
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper