Bisnis.com, JAKARTA -- Teknologi biometrik yang kini digunakan produsen smartphone global Samsung pada seri Galaxy S8 dan Galaxy S8+ semakin memperkuat sistem keamanan Samsung dari tangan orang jahil.
Denny Gallant Head of Product Marketing IT & Mobile Samsung Electronics Indonesia (SEIN) mengemukakan melalui teknologi biometrik yang diimplementasikan Samsung pada seri S8 tersebut, ponsel Samsung kini 5 sistem keamanan berlapis yaitu iris scanner, face detection, pattern, finger print dan password.
"Teknologi biometrik ini membuat produk terbaru kami Samsung seri S8 memiliki sistem keamanan yang tinggi, karena kami peduli dengan keamanan pengguna," tuturnya di Jakarta, Selasa (2/5).
Fitur iris scanner adalah teknologi kemanan yang telah tersedia pada Galaxy S7. Teknologi tersebut mengamankan akses pada ponsel menggunakan data hasil pindai iris mata pengguna.
Teknologi biometrik yang hadir perdana pada S8 dan s8+ adalah face detection. Teknologi ini memberikan rasa nyaman kepada pengguna karena memberikan akses berdasarkan lekuk wajah. Artinya, pengguna seharusnya bisa membuka kunci pada smartphone cukup dengan mengarahkan kamera ke wajah. Tidak lagi harus meletakkan kamera tepat di depan mata untuk menggunakan teknologi iris scanner.
Selain itu, dia menjelaskan fitur keamanan lain yang telah ditambahkan Samsung pada seri S8 tersebut di antaranya adalah Samsung Pass dan Knox. Dia optimistis melalui sistem keamanan berlapis itu, Samsung dapat melindungi data pengguna di Samsung Galaxy S8.
"Kami optimis fitur keamanan ini dapat membantu pengguna dalam mengamankan data mereka, kami akan fokus pada keamanan di smartphone ini," kata Denny.
SEIN hari ini meluncurkan seri smartphone premiun terbaru mereka di Indonesia yaitu Samsung Galaxy S8 dan Samsung Galaxy S8+. Harga pemesanan Galaxy S8 pada kisaran Rp10,5 juta—Rp14,5 juta, sedangkan Galaxy S8+ dijual pada harga Rp12 juta—Rp15,8 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
