Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Jabar Ingin Kanal Cikarang Bekasi Laut Segera Diwujudkan

Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendesak pemerintah pusat segera merealiasikan rencana PT Pelindo II membangun kanal Cikarang Bekasi Laut (CBL).
Jalan tol Jakarta-Cikampek makin padat. Kehadiran kanal Cikarang Bekasi Laut dinilai perlu segera direalisasikan sebagai respons atas kepadatan yang terus meningkat di jalan tol Jakarta-Cikampek/Antara-Risky Andrianto
Jalan tol Jakarta-Cikampek makin padat. Kehadiran kanal Cikarang Bekasi Laut dinilai perlu segera direalisasikan sebagai respons atas kepadatan yang terus meningkat di jalan tol Jakarta-Cikampek/Antara-Risky Andrianto

Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendesak pemerintah pusat segera merealiasikan rencana PT Pelindo II membangun kanal Cikarang Bekasi Laut (CBL).

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan proyek yang sudah digagas Pelindo II sejak 2 tahun lalu tersebut belum menemukan kejelasan kapan dilanjutkan.

Pihaknya berharap proyek ini dipercepat, mengingat saat ini jalan tol Cikampek-Jakarta mengalami kepadatan karena berbagai proyek infrastruktur tengah berjalan.

“Itu proyek pusat yang dikerjakan BUMN PT Pelindo II, harapannya ini bisa mempercepat proses eksport import masuk ke Tanjung Priok,” katanya di Bandung, Jawa Barat, pada Senin (22/5/2017).

Menurutnya, sebelum Pelabuhan Patimban, Subang, dibangun, CBL bisa menjadi alternatif lalu lintas kargo dari kawasan industri Bekasi ke Priok dibanding harus melewati jalur darat via tol yang kini memakan waktu semakin lama.

“Makanya dibuat kanal, di samping ke depan industri akan terus berkembang,” tuturnya.

Pihaknya juga meminta dorongan yang sama dilakukan Pemerintah Kabupaten Bekasi agar proyek ini bisa segera terwujud.

Pemkab Bekasi, menurutnya, memiliki kepentingan, mengingat mayoritas industri pelanggan transportasi laut Tanjung Priok berasal dari kawasan industri di wilayah tersebut. “Ya [Pemkab] harus mengawal ini karena kan proyeknya di Bekasi,” katanya.

CBL juga menjamin biaya transportasi makin murah karena pengiriman barang tidak harus melalui Tanjung Priok.

Selain itu kemacetan di tol bisa ditekan karena truk barang tidak keluar dari jalur kawasan industri menuju CBL. “Saya tidak membicarakan soal dwelling time, tapi ini memudahkan karena kapal batubara dari Kalimantan pun tidak perlu ke Priok dulu,” katanya.

Pembangunan kanal CBL rencananya senilai Rp3,5 triliun didanai oleh Pelindo II, sementara kawasan industri Jababeka memiliki luasan kawasan industri seluas 200 hektare.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bekasi serta Karawang membantu dari sisi perencanaan daerah. “Kalau [di RDTR] peruntukannya sudah ada, artinya tidak ada perubahan.”

Di tempat yang sama, Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin menyatakan pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin mengawal proyek kanal CBL agar bisa segera terwujud.

"Rencananya juga akan ada perusahaan swasta yang akan membuat river way, mereka membawa peti kemas ke sungai-sungai yang ada dan itu sedang berjalan,” tuturnya.

Neneng mengaku pihaknya sedari awal mendukung percepatan proyek kanal sepanjang 30 kilometer tersebut, karena jika berjalan, secara lingkungan juga bisa menyelamatkan proses pendangkalan yang terus terjadi di sungai sepanjang Bekasi.

“Kita dukung karena dengan adanya program tersebut tentunya mengurangi dampak sedimentasi sungai," tutur Neneng.

Menurutnya, Bekasi dalam 5 tahun ke depan akan menyelesaikan pekerjaan rumah pencemaran sungai yang dilakukan sejumlah industri.

Neneng berharap jika CBL terwujud, bisa membantu pihaknya mempercepat menyelesaikan persoalan tersebut. “Dengan industri yang banyak sungai menjadi tercemar. Itu pekerjaan rumah besar kami."

Sekda Jabar Iwa Karniwa mengaku dalam rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu tergambar keberlangsungan proyek ini tergantung pada Kementerian Perhubungan.

Menurutnya, studi kelayakan kanal CBL sampai saat ini belum disetujui Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub. “Oleh karena itu, kuncinya diperlukan percepatan persetujuan kajian kelayakan CBL.”

Dia mengutarakan jika pengembangan tuntas, kanal tersebut memberikan banyak keuntungan bagi Jabar dan DKI Jakarta. “Pertama selain menjadi pengendali banjir, memiliki lahan konservasi, kemacetan juga bisa ditekan. Terpenting harganya murah, cepat."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper