Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin: Kunjungan Raja Swedia Bisa Dongkrak Kerjasama Ekonomi

Bisnis.com, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia optimistis hubungan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Swedia dapat meningkat dan dikembangkan lebih jauh pasca kunjungan Raja Swedia, Carl XVI Gustaf ke Indonesia.
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Raja Swedia Carl XVI Gustaf (kanan) menyapa anak-anak pembawa bendera, saat upacara penyambutan di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (22/5)./Reuters-Darren Whiteside
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Raja Swedia Carl XVI Gustaf (kanan) menyapa anak-anak pembawa bendera, saat upacara penyambutan di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (22/5)./Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia optimis bahwa kunjungan Raja Swedia Carl XVI Gustaf ke Indonesia dapat mengembangkan kerjasama ekonomi antara kedua negara.

"Kunjungan kenegaraan Raja Swedia ke Indonesia jelas mencerminkan komitmen kuat Swedia untuk memperkuat dan meningkatkan hubungan perdagangan dan ekonomi bilateral yang ada," ungkap Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani.

Hal ini dikatakannya di sela-sela Indonesia-Sweden Executive Forum yang digelar di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta seperti yang disampaikan lewat keterangan tertulis, (23/5/2017).

Pihaknya optimis, kunjungan raja tersebut bisa memberi dorongan kuat bagi kemitraan ekonomi kedua negara.

"Melalui Forum Eksekutif Indonesia-Swedia dapat menjadi platform dan instrumen yang produktif dalam mencapai tujuan kerjasama ekonomi kedua negara," tambahnya.

Kadin, kata Rosan, akan bersama-sama menjajaki peluang perdagangan dan investasi dengan melakukan upaya promosi dengan memanfaatkan jaringan bisnis pelaku usaha kedua negara.

Sedikitnya ada empat sektor khusus yang menjadi perhatian dalam Indonesia - Sweden Executive Forum antara lain infrastruktur, energi, pengembangan teknologi, kesehatan dan pengembangan keterampilan generasi muda.

"Indonesia dan Swedia termasuk dalam kelompok negara yang memiliki ekonomi dinamis. Keduanya memiliki ekonomi berorientasi pasar yang ditandai dengan komitmen terhadap ekonomi terbuka, kita akan jajaki peluang-peluang kerjasama," katanya.

Lebih jauh, Rosan berharap pasca pertemuan itu, hambatan-hambatan dalam perdagangan dan investasi Indonesia-Swedia dapat diselesaikan dengan cepat. Seperti diketahui dalam beberapa tahun terakhir perdagangan antara Indonesia dan Swedia mengalami penurunan.

Kadin mencatat, total perdagangan Indonesia-Swedia di tahun 2013 mencapai US$87,9 juta, pada tahun 2015 US$838 juta, dan pada 2016 mencapai US$670, 8 juta. Swedia adalah mitra dagang terbesar ke-38 di Indonesia. 

Hubungan bilateral Indonesia-Swedia didirikan pada tahun 1950. Hubungan tersebut meningkat secara bertahap setelah Duta Besar Indonesia didelegasikan pada akhir tahun 2006 dan Forum Konsultasi didirikan pada tahun 2008.

Pada bulan Februari 2017, Inisiatif Inion untuk Solusi Energi Berkelanjutan Indonesia-Swedia (INSIST) Diluncurkan bertujuan untuk meningkatkan kerjasama inovasi teknologi untuk energi terbarukan.

Selanjutnya, sejumlah inisiatif telah dilakukan antara Indonesia dan Swedia untuk mengeksplorasi hubungan perdagangan dan investasi bilateral kedua negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper