Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TKI di Korsel: Nyaman, Tapi Lupa Siapkan Masa Depan

Tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Korea Selatan disebut sebagai yang paling mujur. Selain menerima sejumlah fasilitas dari negara tersebut, pendapatan yang mereka kantongi bisa sampai puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Koodinator Fungsi Konsuler KBRI Seoul, M. Aji Surya/Bisnis-dok.pribadi
Koodinator Fungsi Konsuler KBRI Seoul, M. Aji Surya/Bisnis-dok.pribadi

Bisnis.com, JAKARTA — Tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Korea Selatan disebut sebagai yang paling mujur. Selain menerima sejumlah fasilitas dari negara tersebut, pendapatan yang mereka kantongi bisa sampai puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Akan tetapi, selalu ada perbedaan antara idealita dan realita. Setidaknya itu yang digambarkan oleh Koodinator Fungsi Konsuler KBRI Seoul, M. Aji Surya.

Menurutnya, dirinya belum pernah mendengar TKI Korea ketika pulang kampung ke Indonesia bisa membawa uang hingga Rp700 juta. Sangat jarang, terinfo TKI yang membawa pulang uang Rp500 juta. Yang biasa terdengar adalah, uang yang dibawa hanya Rp200 juta atau bahkan kurang.

Bahkan bagi mereka yang takut pulang, akhirnya menjadi overstayer.Akibatnya, timbul masalah baik buat pemeritah negeri ginseng, maupun Pemerintah Indonesia.

Pertanyaannya adalah, mengapa semua ini terjadi? Jawabannya mungkin “culture shock”, atau gegar budaya.

Banyak teman TKI yang saat di kampung halaman hanya mengantongi Rp100.000 sudah bahagia, kemana-mana naik angkot, dan punya perangkat komunikasi seadanya, begitu tiba di Korsel punya uang bulanan Rp25 juta.

Dengan gaji pertama, smartphone paling mutakhirpun langsung nempel di tangan. Laptop canggih dibeli pada bulan berikutnya. Kamera dengan zoom ala wartawan sepakbola kelas dunia, dicicil. Bahkan, tidak sedikit yang kemudian merubah pola konsumsi dan hidupnya.

Ada TKI yang bercerita dalam seminggu bisa ke tempat karaoke 2—3 kali. Sekali datang setidaknya menghabiskan Rp2,5 juta. Hidupnya dinikmati secara maksimal dengan memiliki mobil dan lainnya. Sayangnya, ketika saya tanya, sebulan mampu menabung berapa?  Jawabanya hanya kisaran 200 ribu won, atau kisaran sekali berkaraokeria.

Kendati demikian, ada pula TKI di Korsel yang berhasil. Dengan uang yang ada, dan dengan ditempa mental kerja keras dan cepat ala Korea, mereka berwirausaha di Indonesia. Hanya saja, itu tak banyak.

Animo belajar TKI tampaknya relatif rendah dan kurang mempersiapkan diri pulang ke kampung halaman sebagai pengusaha. Mereka sering berpikir, kembali jadi TKI adalah pilihan yang mudah dicapai.

Kompleksitas masalah yang dihadapi TKI di satu tempat dengan tempat lainnya memang berbeda. TKI di negara tertentu, bisa jadi menghadapi masalah perlindungan hukum yang rendah serta upah yang tidak memadai.

TKI kita di Korea justru menghadapi masalah unik, yakni hidup terlalu nyaman dan sering lupa melakukan perencanaan bagi masa depannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper