Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AstraZeneca Indonesia Bidik Pertumbuhan 2 Digit

AstraZeneca Indonesia, perusahaan farmasi berbasis di Inggris dan Swedia, optimistis pertumbuhan bisnis pada tahun ini dapat mencapai dua digit, melampaui peningkatan industri farmasi nasional.
Obat-obatan/boldsky.com
Obat-obatan/boldsky.com

Bisnis.com, JAKARTA—AstraZeneca Indonesia, perusahaan farmasi berbasis di Inggris dan Swedia, optimistis pertumbuhan bisnis pada tahun ini dapat mencapai dua digit, melampaui peningkatan industri farmasi nasional.

Karen J. Atkin, Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, mengatakan keyakinan tersebut berdasarkan pertumbuhan industri farmasi nasional yang lebih baik dibandingkan industri lainnya saat ini, salah satunya didorong oleh adanya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dengan program ini, akses obat-obatan lebih terbuka untuk masyarakat.

Selain itu, standar kesehatan di Indonesia yang meningkat dan populasi yang besar menjadi faktor lain untuk mendorong pertumbuhan industri obat-obatan.

"Secara industri tumbuhnya memang lebih baik dibandingkan industri lainnya, tetapi mungkin pertumbuhan industri farmasi di bawah 10% pada tahun ini. Kami berharap dapat lebih baik dari target industri atau sampai dua digit," ujarnya di Jakarta, Senin (14/8/2017).

Merujuk data Badan Pusat Statistik, pada kuartal II/2017, industri farmasi dalam negeri tumbuh sebesar 7,38% secara tahunan (year on year) atau lebih tinggi dari pertumbuhan industri manufaktur yang sebesar 3,54% y-o-y.

Sebelumnya, Direktur Eksektutif International Pharmaceutical Manufacturing Group (IPMG) Parulian Simanjuntak menyampaikan pertumbuhan industri farmasi secara umum pada tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

“Sektor farmasi sudah ada perbaikan jika dibandingkan dengan 2015 dan 2016. Pasar mulai membaik pada kuartal IV tahun lalu. Selain beberapa member merupakan pemasok obat-obatan JKN [Jaminan Kesehatan nasional], harga produk farmasi lain juga tumbuh,” jelas Parulian

Industri farmasi masih menjanjikan bagi penanam modal asing. Ini misalnya terlihat dari performa semester pertama tahun ini.

Untuk pertama kalinya dalam 3 tahun terakhir, pertumbuhan industri farmasi pada semester I/2017 dapat menyentuh 10%.

Parulian menjelaskan sepanjang semester pertama tahun ini, sektor farmasi secara umum di Indonesia cenderung tidak mengalami gejolak signifikan. Selain memasok obat JKN dan segmen obat resep, pabrikan multinasional juga fokus mengembangkan penelitian dan pengembangan di Tanah Air.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper