Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yogyakarta dan Solo Rendah Konsumsi Ikan

Yogyakarta dan Solo disebut-sebut Menteri KKP Susi Pudjiastuti sebagai wilayah dengan tingkat konsumsi ikan yang rendah.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Yogyakarta dan Solo disebut-sebut Menteri KKP Susi Pudjiastuti sebagai wilayah dengan tingkat konsumsi ikan yang rendah.

Susi mengatakan, data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan kasus stunting marak terjadi di wilayah dengan konsumsi ikan di bawah 31 kg per kapita per tahun.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kurangnya gizi secara kronis sehingga tinggi badan anak terlalu pendek untuk usianya.

Susi tidak menampik bahwa beberapa wilayah di Indonesia memiliki tingkat konsumsi ikan yang rendah. Dua di antaranya Yogyakarta dan Solo. Namun, dia tidak menyebut angka stunting di dua wilayah itu.

“Yogyakarta dan Solo itu termasuk wilayah yang tidak suka makan ikan, sangat rendah konsumsinya, dan ternyata di situ anak-anaknya juga di bawah biru, tidak bagus,” kata Susi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (15/8/2017).

Kondisi berbeda terjadi di wilayah timur Indonesia. Susi mengatakan kebanyakan anak di wilayah timur memiliki postur badan tinggi.

“[Itulah] mengapa banyak atlet dari wilayah timur,” ucap Susi.

Menteri KKP menargetkan tingkat konsumsi ikan nasional pada 2017 mencapai 47 kilogram per kapita per tahun.

Target ini bertumbuh 9,3% dari tingkat konsumsi ikan pada 2016 sebesar 43 kilogram per kapita per tahun.

Pada 2016 tingkat konsumsi ikan naik 19,44% dari tahun sebelumnya yang sebesar 36 kilogram per kapita per tahun.

“Kalau ditotal penduduk Indonesia perlu 750.000 ton ikan lagi untuk bisa dimakan oleh bangsa kita,” kata Susi.

Menurut Susi, kasus stunting terjadi karena minimnya konsumsi ikan. Pertumbuhan badan yang terganggu pada akhirnya membuat perkembangan otak terhambat.

“Padahal, kita ingin membuat manusia-manusia Indonesia bisa bekompetisi global, tidak kalah dengan Filipina, tidak kalah dengan Singapura,” ujar Susi.

Selain bergizi tinggi, konsumsi ikan pun lebih murah ketimbang konsumsi daging. Susi membuat perbandingan, harga satu kilogram daging sapi setara dengan empat kilogram ikan lele atau gabus. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper