Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Toys 'R' Us Ajukan Permohonan Bangkrut, Pangsa Asia Tidak Terpengaruh

Perusahaan ritel mainan ternama asal Amerika Serikat (AS), Toys R Us Inc., dikabarkan akan mengajukan permohonan kebangkrutan akibat terbebani utang serta persaingan dengan kompetitornya.
Ilustrasi/allbusinesshours.com
Ilustrasi/allbusinesshours.com

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan ritel mainan ternama asal Amerika Serikat, Toys ‘R’ Us Inc., dikabarkan akan mengajukan permohonan kebangkrutan akibat terbebani utang serta persaingan dengan kompetitornya.

Pengajuan permohonan kebangkrutan tersebut memungkinkan Toys ‘R’ Us merestrukturisasi utang senilai US$400 juta yang akan jatuh tempo tahun depan sekaligus memungkinkan perusahaan dibangun kembali sebagai organisasi yang lebih ramping.

Menurut sumber terkait, Toys ‘R’ Us telah menyewa agen yang biasanya membantu dalam menangani proses semacam itu. Vendor-vendor perusahaan pun telah membatasi pengiriman di tengah kekhawatiran bahwa Toys ‘R’ Us mungkin tidak dapat membayar tagihannya.

“Pengajuan ini benar-benar merupakan penumpukan masalah keuangan selama 15 tahun terakhir,” kata Jim Silver, seorang analis industri dan editor situs review mainan TTPM.com, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (19/9/2017).

Dengan adanya spekulasi pengajuan kebangkrutan tersebut, saham vendor-vendor Toys 'R' Us turun pada perdagangan Senin (18/9).

Saham Mattel Inc., yang memproduksi Barbie dan Fisher-Price, anjlok 6,2%, penurunan terburuk dalam tujuh pekan. Sementara itu, saham Hasbro, perusahaan yang menghasilkan mainan Monopoli, Nerf, dan Transformers, turun 1,7%.

Sejumlah lembaga pemeringkat pun memangkas peringkat kredit mereka terhadap Toys ‘R’ Us. S&P Global Ratings dan Fitch Ratings menurunkan peringkat Toys 'R' Us pada hari Senin, dengan mengutip laporan media dan data pasar yang mengarah pada kemungkinan peningkatan restrukturisasi yang luas.

Peringkat Toys ‘R’ Us diturunkan ke CCC-, level terendah ketiga. Dua pekan sebelumnya, S&P masih menetapkan peringkat B- terhadap Toys ‘R’ Us, sedangkan Moody's Investors Service menyematkan peringkat B3 dan prospek stabil untuknya.

Di tengah merebaknya kabar tersebut, Toys ‘R’ Us Asia Ltd. menyatakan tidak terpengaruh dengan pengajuan kebangkrutan Toys ‘R’ Us di AS.

“Toys ‘R’ Us Asia Ltd. bukan bagian dari restrukturisasi finansial Toys ‘R’ Us Inc. AS,” jelas pihak Toys ‘R’ Us Asia dalam pernyataannya.

Toys 'R' Us Asia berdiri atas joint venture (JV) dengan porsi kepemilikan sekitar 85% oleh Toys ‘R’ Us Inc. dan 15% oleh Fung Retailing, operator toko ritel yang berbasis di China.

Toys ‘R’ Us Asia disebutkan beroperasi sebagai badan hukum yang terpisah serta secara finansial bersifat independen dari perusahaan lainnya yang dioperasikan Toys ‘R’ Us.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper