Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT Jagat Zamrud Khatulistiwa Kaji Rute Feri Jarak Jauh yang Baru

Operator feri jarak jauh atau long distance ferry PT Jagat Zamrud Khatulistiwa berencana menambah rute feri jarak jauh sejalan dengan pengembangan bisnis perusahaan.
Aktivitas bongkar muat kendaraan di dermaga Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (10/10)./ANTARA-Budi Candra Setya
Aktivitas bongkar muat kendaraan di dermaga Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (10/10)./ANTARA-Budi Candra Setya

Bisnis.com, JAKARTA - Operator feri jarak jauh atau long distance ferry PT Jagat Zamrud Khatulistiwa berencana menambah rute feri jarak jauh sejalan dengan pengembangan bisnis perusahaan.

Komisaris JZK, Oentoro Surya mengatakan perseroan tertarik untuk membuka rute baru di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Namun, dia belum mau mengungkapkan rute mana yang bakal digarap. "Ini corporate policy," tukasnya kepada Bisnis.com, Senin (16/10/2017).

Dia menambahkan, sejauh ini JZK masih melayani rute Jakarta-Gresik yang dibuka pada 12 Juli 2017. Rute ini merupakan pilot project atau proyek percontohan di mana bakal menjadi model percontohan untuk diduplikasi ke daerah lain.

Saat ini, JZK mengerahkan dua kapal roro, yakn MV Sawitri dan MV Prayesti. Dua kapal roro itu membawa muatan kargo dan truk tanpa supir. MV Sawitri dan MV Prayesti dimungkinkan untuk memuat kendaraan cargo jenis container on chassis 20 feet dan container on chassis 40 feet. Selain itu, dua kapal itu juga bisa menampung kendaraan dan berbagai jenis truk mulai dari truck wing box , truck tronton, dan truck engkel.

Sejak rute feri jarak jauh Jakarta-Gresik dibuka, Oentoro mengatakan total voyage atau perjalanan kapal telah mencapai 40 voyage atau sekitar 13-14 voyage per bulan. Tingkat keterisian muatan kapal menurut Oentoro juga cukup sesuai dengan harapan.

Oentoro mengatakan, tarif angkutan kargo atau truk lewat kapal roro yang ditawarkan perseroan juga terbilang kompetitif dibandingkan biaya angkut melalui jalan darat. Dia menilai, perlu ada law enforcement guna mendorong penggunaan kapal roro sebagai sarana transportasi bagi kendaraan truk.

Untuk diketahui, Kementerian Perhubungan memang tengah mendorong pengalihan moda dari jalur darat ke jalur laut untuk angkutan truk. Hal ini dimaksudkan guna mengurangi tingkat kerusakan jalan di sepanjang jalur Pantai Utara Jawa atau Pantura.

Kemenhub mencatat, saban hari terdapat 12.000 truk yang melintas pantura. Walhasil, jalur Pantura menanggung beban berat sehingga perlu perbaikan rutin setiap tahun. Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) tahun ini saja mengalokasikan anggaran hingga Rp19,7 triliun untuk perbaikan jalan nasional di jalur Pantura.

Selain harga yang kompetitif, penggunaan kapal roro dinilai lebih cepat waktu tempuh lebih singkat. Dengan kecepatan 15 knot, kapal roro bisa mencatat waktu tempuh 1,2 hari, lebih singkat dibandingkan dengan jalur darat selama 1,5 hari hingga 2 hari. Penggunaaan kapal roro untuk angkutan truk juga lebih aman karena meminimalisasi kecelakaan lalu lintas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper