Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Kaca Pacu Penjualan 1,25 Juta Ton Tahun Ini

Industri kaca masih ragu untuk mencapai target penjualan sebanyak 1,25 juta ton per tahun pada 2017.
Ilustrasi kawasan industri/Jabarprov.go.id
Ilustrasi kawasan industri/Jabarprov.go.id

Bisnis.com, JAKARTA -- Industri kaca masih ragu untuk mencapai target penjualan sebanyak 1,25 juta ton per tahun pada 2017.

Yustinus Gunawan, Ketua Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP), menyampaikan penjualan kaca di pasar domestik dan luar negeri masih terganjal oleh produk asal China dan Malaysia. Produk dari kedua negara tersebut memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan kaca asal Indonesia sehingga penjualan kaca nasional tergerus setiap tahun.

Menurutnya, daya saing pabrikan nasional terpukul karena harga gas untuk industri keramik di Indonesia masih kalah telak dibandingkan dengan Malaysia.

Selain itu, investasi yang minim menjadi salah satu kendala bagi pabrikan yang ingin mengembangkan mesin berteknologi terkini yang lebih efisien energi sehingga dapat lebih produktif.

‎Seperti yang diketahui, harga gas untuk kebutuhan industri kaca nasional berada pada kisaran US$9,2 per MMBtu. Tarif tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain, semisal Malaysia yang mencapai US‎$5,5 per MMBtu.‎

Dia menambahkan masih berupaya untuk bisa memacu penjualan sama seperti kapasitas terpasang asosiasinya saat ini sebanyak 1,25 juta ton.

"Sejauh ini kami memasang target penjualan ekspor bisa mencapai 500.000 ton pertahun sedangkan untuk domestik sebanyak 750.000 ton pertahun," kata Yustinus kepada Bisnis, Jumat (20/10/2017).‎

AKLP mencatat, sampai September lalu jumlah ekspor kaca telah mencapai lebih dari 300.000 ton. Adapun untuk pasar dalam negeri produk kaca sudah terserap sebanyak 600.000 ton.

"Kami akan maksimalkan akhir kuartal ini untuk bisa mencapai target. Kendati target tersebut bisa dinilai ambisius mengingat kondisi pasar saat ini," ujarnya.

‎Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekpor kaca pada periode Januari—Agustus 2017 mencapai 360.619 ton. Jumlah tersebut terhitung menurun dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 408.493 ton atau turun sebanyak 11,72%.‎

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper