Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MUSIK DIGITAL: Streaming Siap Salip Full Tracks Download

Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (Asiri) meyakini segmen pasar streaming bakal mencatatkan pertumbuhan signifikan, dan berpotensi menyalip full track download.
Ilustrasi./.Reuters.com
Ilustrasi./.Reuters.com

Bisnis.com, JAKARTA— Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (Asiri) meyakini segmen pasar streaming bakal mencatatkan pertumbuhan signifikan, dan berpotensi menyalip full track download.

Data Asiri menunjukkan total bisnis digital pada 2014 mencapai Rp1,038 triliun yang disumbang dari ring back tone (RBT), full track download, dan streaming. Nilai bisnis RBT masih mendominasi 80%, diikuti full track download sebesar 10%, dan sisanya adalah layanan streaming.

“Segmen RBT masih akan mendominasi, mungkin di kisaran 70%-80%. Tetapi data yang berjalan saat ini, segmen full track download masih stagnan sedangkan streaming terus naik pertumbuhannya,” kata General Manager Asiri Ventha Lesmana kepada Bisnis, Jumat (20/10).

Hal ini tidak terlepas dari tren konsumsi masyarakat Indonesia yang lebih menyukai sesuatu yang gratis alias tidak berbayar. Peralihan konsumsi musik dari fisik ke digital diakuinya memang memunculkan banyak tantangan, salah satunya adalah tren mendengarkan musik secara gratis.

Faktor tidak berbayar juga sempat digarisbawahi oleh survei Indonesian Streaming Music Consumption 2016’ yang menemukan bahwa dari 500 responden yang disurvei, lebih dari seperempatnya mengungkapkan keenganannya mengeluarkan uang untuk membayar ketika mendengarkan musik.

Mengikuti hasil survei tersebut, youtube menempati peringkat pertama sebagai aplikasi utama untuk mendengarkan musik yang dipilih 58% dari responden. Aplikasi kedua adalah Joox dan diikuti oleh Soundcloud.

“Hal ini juga yang membuat tren pembajakan cukup tinggi di Indonesia karena masyarakat masih menyukai semua yang gratis. Bahkan, kami mencatat setiap tahun ada sekitar 2,82 miliar lagu yang didownload secara gratis yang menyebabkan industri ini mengalami kerugian senilai Rp8,4 triliun,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper