Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RKU Batal, Pabrik RAPP Masih Beroperasi

Meski rencana kerja usaha (RKU) PT Riau Andalan Pulp and Paper dibatalkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tetapi pabrik kertas RAPP masih beroperasi.
Pekerja memarkir truk angkut kayu yang kosong di area Estate Pelalawan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Kabupaten Pelalawan, Riau, Jumat (20/10)./ANTARA-FB Anggoro
Pekerja memarkir truk angkut kayu yang kosong di area Estate Pelalawan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Kabupaten Pelalawan, Riau, Jumat (20/10)./ANTARA-FB Anggoro

Bisnis.com, PEKANBARU -- Meski rencana kerja usaha (RKU) PT Riau Andalan Pulp and Paper dibatalkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,  tetapi pabrik kertas RAPP masih beroperasi.

Humas RAPP Budi Firmansyah mengatakan dampak pembatalan RKU kepada operasional perusahaan kertas itu adalah penghentian semua kegiatan di wilayah hulu yaitu pengelolaan hutan tanaman industri (HTI).

"Kalau RKU dibatalkan, itu ibaratnya kami kehilangan landasan hukum untuk mengelola HTI, jadi memang yang berhenti adalah semua kegiatan HTI mulai pembibitan, logistik, dan pengangkutan kayu," katanya kepada Bisnis, Sabtu (21/10/2017).

Penghentian operasional HTI memang sudah dilakukan korporasi sejak 18 Oktober pukul 00.00 WIB lalu.

Budi mengatakan khusus operasional pabrik kertas tetap seperti biasa karena tidak berkaitan dengan kegiatan HTI.

Sebelumnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membatalkan Rencana Kerja Usaha (RKU) milik PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) pada 17 Oktober 2017 lalu.

Direktur Hubungan Korporasi PT RAPP, Agung Laksamana mengatakan dampak pembatalan RKU ini yaitu manajemen merumahkan 4.600 karyawan secara bertahap, dan bakal berlanjut ke 1.300 karyawan lainnya.

"Kami sangat menyayangkan Surat Keputusan Menteri LHK tentang pembatalan Keputusan Menteri Kehutanan nomor SK. 93/VI,BHUT/2013 persetujuan revisi RKU Pemanfaatan Hasil Kayu Hutan Tanaman Industri 2010-2019 PT RAPP," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper