LAPORAN DARI JEPANG: NEC Sasar Pasar Asean

Annisa Sulistyo Rini
Rabu, 17 Januari 2018 | 23:36 WIB
Logo NEC di sebuah gedung di Tokyo, Jepang./Reuters-Yuriko Nakao
Logo NEC di sebuah gedung di Tokyo, Jepang./Reuters-Yuriko Nakao
Bagikan

Bisnis.com, TOKYO - Asia Tenggara menjadi fokus ekspansi perusahaan teknologi asal Jepang Nippon Electric Corporation (NEC).

Noriko Morimura, Transport City Infrastructure Division Marketing Assistant Manager NEC, mengatakan pertumbuhan populasi yang sangat cepat di Asia Tenggara menjadi potensi yang harus digarap oleh perusahaan. Apalagi, banyak wisatawan dari luar negeri yang masuk ke wilayah Asia Tenggara.

"Di wilayah Asean akan ada lebih banyak pergerakan, ini menjadi potensi dan akan menjadi pasar baru kami," ujarnya di Tokyo, Rabu (17/1/2018).

Untuk memperluas bisnis di Asean, NEC menggandeng beberapa lembaga pemerintah, seperti Thailand dengan kesepakatan kerja sama yang dilakukan pada Desember 2016 dan dilanjutkan dengan enamk negara Asean lainnya, yaitu Kamboja, Indonesia, Laos, Myanmar, Filipina, dan Vietnam. Kerja sama dengan Malaysia dilakukan pada Maret 2017.

Noriko menyebutkan di Asean, perusahaan telah banyak bekerja sama dengan Pemerintah Singapura untuk mengembangkan program Singapore Safe City yang dimulai pada 2014. Proyek ini dikembangkan oleh Kementerian Perumahan Singapura dan Dewan Pengembangan Ekonomi Singapura (Singapore Economic Development Board). "Selain Singapura, kami masih kecil porsi kontribusinya."

Di luar Asia Tenggara, beberapa negara yang menggunakan sistem keamanan dan keselamatan yang dikembangkan NEC antara lain Amerika Serikat, Australia, Argentina, India, dan Inggris. Secara global, terdapat lebih dari 700 sistem yang dikembangkan NEC dan digunakan oleh kurang lebih 70 negara.

Beberapa sistem keamanan dan keselamatan NEC antara lain face recognition system atau sistem pengenalan wajah, identifikasi melalui fingerprint atau sidik jari, analisa gerak tubuh dalam keramaian, dan pengenalan melalui penguatan tekstual.

Adapun, sistem yang baru diperkenalkan yaitu deteksi melalui gerakan pandangan mata, pengenalan dengan resolusi rendah, dan acoustic situation recognition.

Pada tahun fiskal 2017 yang berakhir pada Maret tahun lalu, NEC mencatatkan pendapatan senilai 2,6 triliun yen. Pendapatan ini lebih rendah 5,7% dibandingkan dengan tahun fiskal 2016.

Adapun, NEC juga ikut berpartipasi dalam program Asean-Japan Cybersecurity Cooperation Hub. Dalam kerja sama dengan Asean, pemerintah Jepang berkomitmen untuk membantu pencegahan tindak teroris melalui teknologi pengenalan wajah real-time.

Untuk Indonesia, Pemerintah Jepang menganggarkan dana senilai US$450 juta untuk membantu mengamankan gelaran Asian Games 2018 yang akan digelar pada 18 Agustus hingga 2 September di Indonesia.

Eiichi Watanabe, Deputy Director International Cooperation Division Global Strategy Bureau Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, mengatakan dana tersebut digunakan untuk mengenalkan sistem pengenalan wajah dan gerakan melalui gelaran Asian Games 2018. Peralatan keamanan ini akan dipasang di Gelora Bung Karno, Jakarta.

Lebih jauh, sistem pengenalan wajah yang dikenalkan di Asia Tenggara memerlukan teknologi mutakhir karena membutuhkan kemampuan menangkap satu wajah di keramaian dan menganalisa beberapa orang seketika. NEC dinilai memiliki teknologi yang memenuhi persyaratan tersebut.

Menurut Watanabe, produk perusahaan ini memiliki tingkat akurasi dan kecepatan yang tinggi. Sistem pengenalan wajah NEC juga memenuhi standar serta mendapatkan peringkat 1 dari National Institute of Standards and Technology (NIST) dari Amerika Serikat.

Sementara itu, sistem pengenalan melalui gerakan merupakan teknologi yang menganalisa bentuk dan gerakan tubuh manusia, hewan, dan benda bergerak. Dengan menggunakan sistem ini, pengguna akan mendapatkan peringatan apabila ditemukan keanehan.

“Perusahaan swasta Jepang mampu menyediakan bermacam-macam sistem pengenalan melalui gerakan yang mempersingkat aktivitas pengawasan. Contoh penggunaan sistem ini antara lain untuk mengawasi orang yang dicurigai di sekeliling fasilitas vital dan mendeteksi pelanggaran,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper