Ngebet Digitalisasi, Pebisnis Jakarta Rela Pindah Kantor

Duwi Setiya Ariyanti
Kamis, 18 Januari 2018 | 17:21 WIB
Chief Financial Officer Telkomtelstra Ernest Vincent Hutagalung (tengah), menyampaikan paparan didampingi Chief Operating Officer David Gee (kanan), dan VP Product Management Arief Rakhmatsyah, saat konferensi pers Digital Summit 2017 di Jakarta, Rabu (15/11)./JIBI-Dwi Prasetya
Chief Financial Officer Telkomtelstra Ernest Vincent Hutagalung (tengah), menyampaikan paparan didampingi Chief Operating Officer David Gee (kanan), dan VP Product Management Arief Rakhmatsyah, saat konferensi pers Digital Summit 2017 di Jakarta, Rabu (15/11)./JIBI-Dwi Prasetya
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku usaha di Jakarta menjadi yang paling menginginkan adanya transformasi digital. bahkan 54% di antaranya menyebut akan pindah mencari tempat usaha yang lebih baik jika infrastruktur Ibu Kota tidak mendukung digitalisasi.

Hal itu didapatkan dari hasil riset Economist Intelligence Unit (EIU) dalam hal Barometer Kota Digital yang menunjukkan kepercayaan diri para pelaku usaha soal kota yang mendukung transformasi digital.

Adapun, riset dilakukan pada Juni hingga Juli 2017 dengan melibatkan 2.620 eksekutif senior yang tersebar di 45 kota dari wilayah Asia-Pasifik, Eropa, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Utara.

Direktur Pemberitaan Asia, The Economist Intelligence Unit, Charles Ross mengatakan pelaku usaha di Jakarta paling optimistis dengan transformasi digital. Hal itulah yang menempatkan Jakarta di urutan ke-8 dari 45 kota dengan nilai 7,25 dengan skala 10.

Pelaku usaha di Jakarta pun merupakan pelaku usaha yang paling sensitif terhadap dukungan transformasi digital. Secara rerata, 48% pelaku usaha akan pindah dan mencari tempat yang bisa mendukung transformasi digital perusahaannya. Khusus Jakarta, pelaku usaha yang berbisnis di Ibu Kota punya kecenderungan 54% untuk mencari tempat bisnis baru bila lingkungannya tidak mendukung transformasi digital.

"54% itu lebih tinggi dari Asia. Eksekutif di Indonesia, mereka paling mau pindah untuk mendapat dukungan yang lebih baik tentang transformasi digital," ujarnya dalam paparan hasil risetnya di Kantor TelkomTelstra, Kamis (18/1/2018).

Menurutnya, dalam riset memang tidak dijelaskan mengapa pelaku usaha di Jakarta begitu sensitif terhadap dukungan transformasi digital. Pastinya, dari riset pun diperoleh bahwa 86% responden menilai bahwa transformasi digital sangat penting.

Lebih terperinci, lima faktor utama pendorong perubahan digital yakni pemangkasan biaya operasi, efisiensi operasional, inovasi, dan pengembangan produk yang lebih baik. Selain itu, perubahan digital pada tubuh perusahaan pun bisa membanti perluasan jangkauan ke ceruk pasar baru dan menyentuh segmen pelanggan baru.

Sebanyak 32% responden Jakarta menggunakan asosiasi bisnis untuk meningkatkan kualitas organisasi. Kemudian, 25% mengandalkan pusat inovasi dan laboratorium. Sementara, 24% responden menggantungkan pada program pemerintah.

Para pelaku usaha menilai dukungan eksternal sangat membantu dalam hal gagasan baru untuk produk dan pelayanan, saran teknologi, referensi sumber data, talenta hingga pendanaan.

Sayangnya, optimisme pelaku usaha dan tingginya minat pelaku usaha melakukan transformasi digital masih memerlukan dukungan. Utamanya, dari sisi sumber daya manusia (SDM) yang masih terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper